Bangkitkan Ekonomi Tapanuli Utara, BUMN Gandeng HKBP Pearaja Tarutung
HKBP punya peran strategis di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaksanakan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pearaja Tarutung
di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (19/5/2022). MoU antara BUMN dan HKBP Pearaja Tarutung sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi rakyat dan memperkuat aspek sosial budaya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kedatangannya ke HKBP Pearaja untuk menyambung kasih, menajamkan pikiran, dan melembutkan hati, demi persatuan dan transformasi kebangsaan. Erick menyebut transformasi kebangsaan menjadi tema dalam memimpin Kementerian BUMN.
"Saya berharap, melalui MoU Kementerian BUMN dengan HKBP Pearaja Tarutung hari ini dapat menjadikan momentum untuk terus membangkitkan perekonomian serta memperkuat sosial budaya dari HKBP dan Tapanuli Utara," kata Erick melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Kamis (19/5/2022).
Baca Juga: "Trial Test" Menanti Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Baca Juga: Pesan Jemaat GKI-HKBP ke Jokowi: Pak Presiden, Buka Gembok Gereja Kami
1. BUMN adalah milik rakyat
Dikatakan Erick, BUMN adalah milik rakyat. Ia selalu mengarahkan bagaimana BUMN ini bisa selalu bermanfaat bagi rakyat. Dimulai dari nilai-nilai akhlak, singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"Akhlak ini sejalan dengan revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo. Nilai akhlak ini begitu penting, karena kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, kekayaan tanpa akhlak adalah kerakusan, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu daya yang menjerumuskan," ucap Erick.
Baca Juga: Kabar Baik! Erick Thohir Mau Genjot Jumlah Pegawai Millennial di BUMN
Bagi Erick, Indonesia yang berbhineka dengan keragaman etnis dan budaya lokalnya merupakan kekayaan bangsa, yang tentunya jadi kekuatan peradaban dunia dari Indonesia.
Oleh karena itu, mantan Presiden Inter Milan itu mengajak segenap elemen bangsa senantiasa menjalankan kultur gotong royong, yang memungkinkan terjaganya sinergi kultural sebagai modal kuat kita menghadapi tantangan besar dalam kehidupan masa kini.
Erick mengatakan masyarakat Indonesia tidak boleh berhenti meneruskan pencapaian yang sudah diperjuangkan para pemimpin dan pahlawan bangsa, serta harus membuat yang lebih baik, dan lebih baik lagi, dengan transformasi kebangsaan menuju Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia.
"Kita belajar dari pengalaman di masa lalu, dan jangan mengulangi kesalahan untuk masa depan. Mereka yang melupakan sejarah akan lumpuh oleh sejarah," lanjut Erick.