TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Perkasa vs Dolar AS di Awal Pekan, Menguat ke Level Rp14.894

Rupiah dibuka menguat 26 poin ke level Rp14.894 per dolar AS

Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs mata uang Garuda menguat atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan pada Senin (8/8/2022).

Seperti dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah dibuka menguat 26 poin ke level Rp14.894 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Sebelumnya, rupiah ditutup di level Rp14.932.

Baca Juga: Inflasi Inggris Tembus 13 Persen, BOE Kerek Suku Bunga

Baca Juga: Tips Pilih Saham saat Dunia Dibayangi Resesi, Yuk Simak!

1. Sentimen data tenaga kerja AS jadi sentimen negatif buat rupiah di awal pekan

Pengamat keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan saat malam akhir pekan kemarin rilis data tenaga kerja AS yang solid bisa menjadi sentimen negatif untuk rupiah di awal pekan.

"Data menunjukkan jumlah orang yang dipekerjakan di bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya, 528 ribu orang dibandingnkan dengan sebelumnya yakni 372 ribu orang. Tingkat pengangguran menunjukan penurunan dari 3,6 persen di bulan sebelumnya menjadi 3,5 persen," kata Ariston saat dikonfirmasi IDN Times pada Senin (8/8/2022).

Baca Juga: Comeback, Rupiah Tekuk Dolar AS di Akhir Pekan

2. Resesi di AS urung terjadi berkat upah kerja tenaga kerja AS semakin membaik

Dikatakan Ariston, tingkat upah per jam di AS juga mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi tenaga kerja AS yang solid ini membalikkan ekspektasi resesi di AS dan memberikan ruang bagi Bank Sentral AS untuk lebih agresif menaikan suku bunga acuannya untuk menurunkan inflasi AS uang masih meninggi.

"Ekspektasi tersebut bisa mendorong penguatan dolar AS di awal pekan terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah," kata Ariston. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya