BKPM: 23 Perusahaan Relokasi Pabrik ke RI, Investasinya US$8,1 Miliar
Sebanyak 70.950 lapangan kerja bakal tercipta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali, IDN Times - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa 23 perusahaan memastikan diri untuk melakukan relokasi/diversifikasi ke Indonesia. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Imam Soejoedi mengatakan dari relokasi tersebut, total rencana investasinya mencapai 8,12 miliar dolar AS.
"Dan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 70.950 orang," kata Imam dalam acara penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Progeam Kolaborasi PMN PMDN dengan UMKM, di Bali, Nusa Dua, Sabtu (18/12/2021).
Baca Juga: Investasi Membaik, BKPM Fokus Garap 5 Sektor Ini
Baca Juga: Genjot Investasi Masuk, Menteri Investasi: Izin Sudah Tidak Dipersulit
1. Sebanyak 25 perusahaan berencana relokasi ke Indonesia
Selain itu, ada 25 perusahaan terdata memiliki intensi untuk melakukan relokasi ke Indonesia dengan rencana investasi sejumlah 35,5 miliar dolar AS yang diperkirakan menyerap sekitar 103.680 orang tenaga kerja.
Sejalan dengan itu, Imam menyampaikan bahwa Kementerian Investasi memiliki program unggulan untuk mewujudkan pertumbuhan investasi yang baik.
Program-program unggulan diantaranya adalah Kawasan Industri Terpadu Batang yang telah diwujudkan untuk dapat berkompetisi dengan negara lain.
Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang yang akan menjadi acuan pengembangan kawasan industri di seluruh Indonesia. Total luas Masterplan KIT Batang adalah 4.300 Ha yang terdiri dari 3 Klaster (Kawasan Industri 3.100 Ha, Distrik Inovasi 800 Ha, dan Distrik Rekreasi 400), Fase I Kawasan Industri (450 Ha) sudah habis terjual, saat ini masuk ke Fase II, 4 perusahaan yang masuk di Fase I antara lain KCC Glass (pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara), LG Chem, Wavin, dan Aborad Vetrifield.
Baca Juga: Ekspor Produk Perikanan Jabar Bisa Lebih Mudah Lewat Jalur Udara