Kepada Para Millennial, Bos Bappenas Bicara Soal Pemindahan Ibu Kota
Menteri Bambang jelaskan alasan pemindahan Ibu Kota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro berbicara soal rencana pemindahan ibu kota ke generasi millenial dalam acara "YouthTalks: Yuk Pindah Ibu Kota", di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (20/8).
Ada sekitar 200 generasi millennial yang hadir dalam acara tersebut. Menteri Bambang langsung membuka acara dengan menjelaskan definisi ibu kota.
"Tentunya pertanyaan pertama apa itu definisi ibu kota? Itu pusatnya pemerintahan. Yang akan kita bahas adalah pusat pemerintahan kita akan pindah dari Jakarta," buka Bambang.
1. Pusat pemerintahan sudah seharusnya pindah di luar Jawa
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, ibu kota saat ini sudah seharusnya tidak berada di Pulau Jawa, khususnya wilayah Jakarta. Pasalnya, Jakarta maupun Pulau Jawa sudah terlalu padat. Oleh karena itu, perlu dipindahkan ibu kota agar kepadatan bisa terurai, pemerataan juga terjadi.
"Kita terbiasa lahir, besar di Jakarta. Jadi saya merasa Jakarta kota yang menyenangkan, terbiasa hidup begitu," ujarnya.
Tapi, faktanya jakarta kota padat. Menurut data Jakarta adalah salah satu kota terpadat di dunia. "Nomor 9 atau 10. Kepadatannya bisa kita lihat pada bentuk kota yang tidak ideal," sambungnya.
Baca Juga: Isu Pemindahan Ibu Kota, Rhoma Irama: Jangan Sampai Berutang, Ya!