IHSG Melemah Gegara Rupiah Keok Lawan Dolar AS
Harmonis sekali IHSG dan Rupiah ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berkorelasi positif dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dikutip dari riset Lifepal.co.id, Jumat (22/10/2020), IHSG kerap melemah seiring dengan tersungkurnya mata uang Garuda terhadap mata uang Negeri Paman Sam.
Selama kurun waktu 1998 hingga 2011, pergerakan rata-rata tukar rupiah tahunan terhadap dolar AS berada pada kisaran Rp7.855 hingga Rp10.390 per dolar AS dengan pola yang bergerak naik-turun bergantian setiap tahun.
Naik turunnya rupiah yang relatif tidak melebar di antara range tersebut terjadi lantaran pada periode itu, Indonesia menikmati apa yang disebut surplus akun lancar atau transaksi berjalan (current account).
Baca Juga: Cegah Pelemahan IHSG di Tengah Virus Corona, Begini Strategi BEI
1. Nilai tukar rupiah terjun bebas di 2012
Pada 2012, transaksi berjalan berbalik menjadi defisit hingga sekarang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjun bebas dari Rp8.770 per dolar AS pada tahun 2011 menjadi Rp9.387 per dolar AS pada tahun 2012, lalu turun menjadi Rp10.461 per dolar AS di 2013, dan kembali merosot menjadi Rp11.879 pada tahun 2014.
Penurunan paling tajam terjadi pada tahun 2015 di mana 1 dolar AS setara dengan Rp13.392. Sempat menguat tipis menjadi Rp13.307 di 2016, rupiah kembali melemah ke arah Rp13.384 pada 2017 dan akhirnya meluncur ke titik terendah Rp13.949 pada 31 Agustus 2018 (year to date). Pada tanggal 21 Oktober 2020 kemarin, rupiah kembali melemah ke Rp14.688.
Baca Juga: Investasi di Tengah Pelemahan Rupiah? Catat Dulu Do and Don't-nya