TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Lanjut Resesi, Ekonomi Sulawesi Maluku Papua Malah Kinclong

Pulau Jawa hingga Sumatera masih minus

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 sebesar minus 2,07 persen. Tren resesi masih berlanjut. Kendati secara nasional pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi, namun beberapa wilayah tidak menorehkan hasil yang senada.

Sulawesi, Maluku dan Papua adalah wilayah yang mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif. Data BPS mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi tumbuh 0,23 persen. Sementara Maluku dan Papua tumbuh 1,44 persen.

Apa penyebab kinclongnya pertumbuhan di dua wilayah tersebut?

Baca Juga: [BREAKING] Pertumbuhan Minus Lagi, Ekonomi Indonesia Menuju Depresi

1. Kenaikan produksi nikel dan tembaga

Ilustrasi. ANTARAFOTO/Jojojn

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa di 2020, Sulawesi mampu mencatatkan hasil positif lantaran sejumlah provinsi di wilayah Pulau Sulawesi terjadi kenaikan produksi nikel. Hal itu juga terjadi di wilayah Maluku dan Papua.

"Sulteng yang membuat pertumbuhan ekonomi positif karena ada kenaiakn produksi nikel. Sementara Maluku dan Papua positif 1,44 persen karena ada dua provinsi yang positif, yaitu Maluku Utara sebesar 4,92 persen dan Papua 2,32 persen. Papua ada kenaikan produksi tembaga," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Apa Perbedaan Resesi dan Depresi Ekonomi?

2. Struktur ekonomi Indonesia secara spesial masih didukung Pulau Jawa dan Sumatera

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Suhariyanto menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terfokus di Pulau Jawa dan Sumatera. Kontribusi dari dua wilayah tersebut terhadap PDB Indonesia sekitar 80 persen.

Secara rinci, kontribusi Pulau Jawa tercatat sebesar 58,75 persen, Sumatera sebesar 21,36 persen, Kalimantan sebesar 7,94 persen, Sulawesi sebesar 6,66 persen, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,94 persen, sementara Maluku dan Papua sebesar 2,35 persen.

"Dilihat secara spasial, struktur ekonomi tidak berubah," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Lagi Resesi, Ekonomi RI Mendekat ke Depresi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya