Indonesia Sudah Tarik Utang Rp958,6 Triliun hingga Oktober 2020
Utang luar negeri Indonesia tercatat mengalami kenaikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pembiayaan utang Indonesia sampai Oktober mencapai Rp958,6 triliun. Angka ini sejalan dengan defisit anggaran Indonesia di atas 4 persen.
Sri Mulyani merinci, pembiayaan utang berasal dari surat berharga negara (SBN) netto sebesar Rp943,5 triliun dan pinjaman sebesar Rp15,2 triliun. Sementara itu, pembiayaan investasi mengalami kontraksi Rp28,9 triliun hingga akhir Oktober 2020.
"Karena anggaran investasi kepada BUMN, investasi kepada BLU, dan investasi kepada lembaga atau badan lainnya mengalami kontraksi," ujarnya dalam APBN KiTa yang ditayangkan secara virtual, Senin (23/11/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Utang Semua Negara Naik gegara COVID-19
1. Defisit anggaran sebesar 4,67 persen
Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran mencapai 4,67 persen atau setara Rp764,9 triliun. Defisit APBN tersebut setara dengan 73,6 persen dari target yang tertuang dalam Perpres 72 tahun 2020 yang sebesar Rp1.039,2 triliun.
Defisit terjadi karena pendapatan negara sampai dengan Oktober 2020 hanya sebesar Rp1.276,9 triliun. Sementara belanja negara mencapai Rp2.041,8 triliun.
Baca Juga: Disebut Pengemis Utang, Ini Fakta Perjalanan Utang RI Sepanjang 2020