Jokowi Pernah Khawatir Ekonomi RI Minus hingga 5 Persen, Eh Kejadian!
Menuju resesi nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen (year on year/YoY). Secara kuartal ke kuartal (QtoQ), pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 4,19 persen. Pelemahan ini sudah diprediksi oleh berbagai pihak termasuk pemerintah.
"Dengan berbagai catatan peristiwa maka perekonomian Indonesia berdasarkan PDB triwulan II 2020, kalau dibandingkan YoY maka pada triwulan II kontraksi sebesar -5,32 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Rabu (5/8/2020).
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2020 dibandingkan semester I 2019 terkontraksi sebesar 1,26 persen. Ternyata, Jokowi telah memprediksi hal tersebut.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 5,32 Persen, Terendah Sejak 1999!
1. Kekhawatiran Jokowi menjadi nyata
Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebelumnya pernah menyampaikan kekhawatirannya soal perekonomian Indonesia yang bisa minus hingga 5 persen di kuartal II 2020. Jokowi mengungkapkannya saat memberikan arahan di acara Penyerahan Dana Bergulir untuk Koperasi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis (23/7/2020).
"Kita Indonesia di kuartal pertama masih plus, sebelumnya kita 5 persen, kuartal pertama 2020 masih 2,97 persen tapi di kuartal kedua kita sudah jatuh minus, kita harus ngomong apa adanya bisa minus 4,3 persen sampai minus 5 persen," ujar Jokowi.
Kenyataanya, ekonomi Indonesia memang minus 5,32 persen. Meski proyeksi minusnya tidak akurat, namun kekhawatiran akan pertumbuhan minus 5 persen menjadi nyata.
Baca Juga: Perekonomian Memburuk, 5 Negara berada di Jurang Resesi Ekonomi