Pandemik COVID-19 Bikin Orang Miskin di Perkotaan Bertambah
Namun jumlah penduduk miskin di desa masih lebih tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan signifikan pada tingkat kemiskinan di perkotaan dan perdesaan di masa pandemik COVID-19. Pada periode Maret 2020 - September 2020, BPS mencatat terjadi kenakan penduduk miskin di perkotaan sebesar 876,5 ribu orang. Sementara di perdesaan terjadi kenaikan sebesar 249,1 ribu orang.
"Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 7,38 persen menjadi 7,88 persen. Sementara itu di perdesaan naik dari 12,82 persen menjadi 13,20 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Dampak Pandemik COVID-19, Kemiskinan di Kabupaten Kuningan Meningkat
1. Terjadi kenaikan signifikan penduduk miskin di perkotaan dibanding 2019
Bila dibanding pada periode 2019, jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami kenaikan signifikan. BPS mencatat jumlah penduduk miskin di perkotaan pada September 2019 sebesar 9,86 juta orang dan meningkat menjadi 12,04 juta orang di 2020.
Sementara di perdesaan kenaikannya tidak terlalu besar. Jumlah penduduk miskin di perdesaan pada September 2019 sebesar 14,93 juta orang dan naik menjadi 15,51 juta orang di September 2020.
Kendati kenaikannya tidak lebih besar dari perkotaan, namun jumlah penduduk miskin di perdesaan mencatat angka yang lebih tinggi. "Kalau kita lihat komposisi penduduk miskin di desa masih lebih tinggi dibanding kota dan tentunya perlu mendapat perhatian ekstra," ucap dia.
Baca Juga: Gegara COVID-19, Penduduk Miskin RI Naik Jadi 27,55 Juta Orang di 2020
Sementara itu, jumlah penduduk miskin Indonesia di September 2020 naik menjadi 27,55 juta orang atau setara 10,19 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Persentase penduduk miskin dari 9,22 persen menjadi 10,19 persen, ada kenaikan 0,97 persen yang setara 2,76 juta orang," tutur dia.
Baca Juga: Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 Persen akibat COVID-19