TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Ingin di Ibu Kota Baru Masyarakat Tak Lagi Pakai Gas Tabung

Ibu kota baru punya tata kota yang baik dengan jaringan gas

IDN Times/Isidorus Rio Turangga

Jakarta, IDN Times - Pemerintah ingin pemindahan ibu kota baru diiringi dengan perubahan tata kota yang baik. Hal ini dilakukan agar ibu kota baru bisa menjadi kota yang memberikan kenyamanan maksimal bagi masyarakat.

Upaya itu bisa diwujudkan dengan melakukan perubahan infrastruktur yang lebih modern, namun tetap ramah terhadap lingkungan.

Baca Juga: Anggaran dan Skenario Pemindahan Ibu Kota Sudah Matang

1. Harus diimbangi kesiapan infrastruktur

Pexels/pixabay.com

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ibu kota yang ideal dan ramah lingkungan perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai. Oleh sebab itu saat ini pihaknya sudah melakukan perencanaan sejak awal.

"Kita ingin kota baru ini yang dibangun dari 0, kita ingin jadi yang ideal, liveable. Kita ingin pertumbuhan atau perkembaangan kota lebih terkendali. Nah kita ingin yang ideal bisa diterapkan di ibu kota baru. Dipikirkan dari awal, disiapkan infrastrukturnya," ujarnya di Forum Merdeka Barat 9, Jakarta, Rabu (10/7).

2. Ibu kota baru harus punya infrastruktur layak

IDN Times

Infrastruktur yang layak dinilai sebagai keharusan yang dilakukan dalam pemindahan ibu kota. Apalagi, semua dibangun dari nol. Hal ini tentu memudahkan pemerintah melakukan desain yang sesuai keinginan dengan mempertimbangkan tata kelola kota yang baik.

"Contoh kita masak masa masih harus subsidi elpiji lagi? Di kota ini gak boleh lagi, masak harus lewat jaringan gas kota. Yang lain adalah air, kita tidak ingin ada rumah yang ada sumurnya. Kita ingin setiap tempat tinggal terhubung dengan PDAM. Sehingga water supply tidak masalah dan bisa menikmati air yang berkualitas," tegasnya.

Baca Juga: Wacana Pemindahan Ibu Kota, RI Belajar dari Brasil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya