Penjelasan Bos Waskita Karya Soal Proyek Tol Dijual ke Asing
Biar ga salah paham ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Proyek infrastruktur jalan tol yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya kerap dijual ke asing. Hal itu kemudian menimbulkan polemik lantara dianggap menjual aset negara.
Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra mengatakan bahwa yang dijual pemerintah bukan fisiknya, melainkan konsesinya. Dalam pengertian yang luas, konsesi merupakan pemberian hak, izin, atau tanah oleh pemerintah, perusahaan, atau individu kepada pihak lain.
"Dari segi pemerintah itu tetap menguasai, karena atas nama tanahnya itu atas nama Binamarga, Indonesia, yang dijual itu kontraknya. Berarti orang apa? beli kontrak aja laku," ujarnya dalam Open House IDN Media HQ, Jakarta, Kamis (31/10).
Baca Juga: PT. Waskita Karya Pertahankan Target Kontrak Baru Rp56 Triliun
1. Strategi Waskita Karya
Putra mengatakan strategi bisnis Waskita bukan memiliki jalan tol, melainkan membangun. Nantinya, proyek yang telah rampung bakal di jual ke investor. Selanjutnya, uang tersebut bakal digunakan kembali untuk mengembangkan proyek.
"Waskita selain kontraktor, maka dia juga berinvestasi di jalan tol, dia jual. Nah Waskita Karya itu strateginya, kontraknya dapat untung, dia bikin pabrik beton untuk mensupport tadinya beli di luar terus di dalam, lalu dijual konsensinya itu lho untung. Tiga dapat untung, itu orang cerdas namanya," jelas dia.
Baca Juga: Blak-Blakan, Bos Waskita Karya: Mestinya Bangga Dong Punya Utang!