Resesi Ekonomi Global Mengancam, Ini Dampak Buruknya ke Indonesia
Badai PHK mengancam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona (COVID-19) memukul kegiatan ekonomi hampir seluruh negara di dunia. Tak pelak, kondisi itu mendorong potensi terjadinya resesi ekonomi global.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan bahwa resesi global bakal meningkatkan jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja yang dirumahkan.
"Estimasi tingkat pengangguran akan bertambah 2,5 juta orang sampai akhir tahun. Artinya angka pengangguran bisa naik diatas 7 persen. Kondisi ini menurunkan daya beli masyarakat cukup dalam," kata Bhima kepada IDN Times, Kamis (16/4).
Baca Juga: Resesi Ekonomi Global di Depan Mata, Jokowi: Kita Harus Siapkan Diri
1. Resesi global bisa menjadi kiamat kecil bagi banyak startup
Kiamat kecil itu dipicu oleh pendanaan yang akan semakin sulit didapatkan oleh para startup, khususnya kepada startup yang kerap 'bakar uang'. Selain itu, arus barang e-commerce yang berasal dari impor juga ikut terimbas.
"Dampaknya juga ke efisiensi karyawan. salah satu startup di bidang traveling sudah PHK bukan saja karyawan level bawah tapi juga top manajer. Kita akan lihat gelombang besar PHK startup di semester 2," ucapnya.
Baca Juga: Resesi Ekonomi Global di Depan Mata, Jokowi: Kita Harus Siap!