TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap-siap, Tarif Anyar Ojol Diumumkan Pekan Depan

Pembahasan terus dimatangkan oleh Kemenhub

Para driver Gojek berunjuk rasa untuk menentang kebijakan perusahaan yang dianggap tidak adil (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Para pengemudi ojek online atau biasa disebut ojol, yang tergabung dalam beberapa komunitas melakukan aksi demo di Kementerian Perhubungan menuntut soal adalah persoalan tarif.

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Ahmad Yani, mengatakan pemerintah bakal segera memutuskan tarif ojol. Perihal naik atau turun, pembahasan masih dilakukan saat ini.

"Pekan depan keputusan final tarif (ojol)," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (21/1).

1. Kemenhub lakukan rapat maraton

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Yani menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat secara intens dengan komunitas ojol beserta para pemangku kepentingan terkait. Rapat dimulai pada 9 Januari 2020 dan membahas dua hal penting.

"Itu membahas dua hal yang utama. Tapi menurut mereka yang paling penting adalah kemitraan terkait suspend dan sebagainya," jelas dia.

Selanjutnya, Kemenhub melakukan rapat lanjutan pada 13 Januari 2020. Pembahasan fokus terkait dengan kemitraan ojol. Pada 22 Januari 2020, pembahasan dimatangkan terkait dengan kemitraan. Pihaknya akan mengundang KPPU, Kominfo, Kemenaker, hingga YLKI.

Rencananya, pada Jumat (24/1), pihaknya bakal kembali melakukan pertemuan. Fokusnya membahas masalah tarif ojol.

"Kita simulasikan terhadap komponen yang bisa dimasukkan dan sudah disiapkan. Jadi nanti ketemu nilainya. pemerintah akan mengevaluasi dulu terhadap komponen tadi," jelas dia.

Baca Juga: Viral Ojek Online Dilarang Masuk Restoran, Pemilik Resto Minta Maaf

2. Kemenhub belum bisa pastikan tarif ojol bakal naik atau turun

IDN Times/Hana Adi Perdana

Yani menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan apakah tarif ojol terbaru bakal mengalami kenaikan atau penurunan. Menurut dia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, baik dari sisi konsumen maupun mitra.

"Saya ingin garis-bawahi apakah bisa naik, bisa turun. Nanti hitungnya bersama mereka (pemangku kepentingan terkait). Dari situ ketawan apakah ketawan naik Rp100 atau turun Rp100," ucap dia.

Baca Juga: Demo di Kemenhub, Driver Ojol Minta Payung Hukum dan Tarif Zonasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya