TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Jitu Investasi Perhiasan Emas, Pelajari Plus Minusnya!

Perhiasan emas bisa juga jadi instrumen investasi

Pekerja menata perhiasan emas di Cikini Gold Center, Jakarta, pada 27 Juli 2020. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - Emas sering kali jadi pilihan investasi karena kemudahan dan harganya yang cenderung naik tiap tahun. Investasi emas gak cuma dari bentuk batangan atau kepingan saja, bisa juga dengan yang sudah berwujud perhiasan.

Bagi kamu yang punya perhiasaan emas, tentu bisa jadi dijadikan investasi sejak dini biar cuan beberapa tahun lagi.

Tapi sebelum memulai berinvetasi, cek dulu enam tips investasi dengan perhiasan emas berikut ini.

Baca Juga: Perhatian! Sri Mulyani Rombak Aturan Pajak Emas dan Perhiasan

1. Cek dulu plus minus investasi perhasiaan emas

Ilustrasi perhiasan emas di toko emas. (IDN Times/Saifullah)

Analis sekaligus Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan perhiasaan emas punya keunggulan yakni memiliki spread atau biaya lebih kecil dibandingkan jenis logam mulia.

"Ini yang cukup menarik ya, jadi orang lebih suka investasi di perhiasan daripada logam mulia. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang. Dalam kondisi saat ini, saat semua orang menjual. Misalnya menjual emas berbentuk perhiasan, kerugiannya relatif lebih kecil, karena ongkosnya," kata Ibrahim kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

Meski begitu, perhiasaan emas juga punya kelemahan karena harga jual kembalinya tidak bisa sebesar logam mulia. Emas jenis perhiasan dengan kualitas di bawah 24 karat dibeli dengan harga lebih murah ketimbang logam mulia.

"Harga emas dengan bentuk perhiasan lebih murah karena kualitasnya ada yang 19, 21, dan 23 karat. Itu harga jualnya juga berbeda, gak mengikuti pasar. Kalau emas perhiasan 24 karat itu harganya baru mengikuti pasar, seperti emas logam mulia," ujar Ibrahim.

Baca Juga: Medali Emas Bikin Bangga Tapi Investasi Emas Bikin Kaya, Ini 5 Tipsnya

2. Cek harga emas hari ini

Konsumen sedang berbelanja perhiasan emas dan berlian di pameran yang digelar Toko Emas Semar Nusantara di PO Hotel Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Setelah tahu kelebihan dan kelemahan investasi perhiasaan emas, kamu harus mengecek harga harian. Ini penting untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli emas.

Kamu bisa mengeceknya di laman www.logammulia.com/id/harga-emas-hari-ini.

3. Perhatikan kadar karat

ilustrasi perhiasan emas (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Seperti dijelaskan pada poin satu, emas jenis perhiasan dengan kualitas di bawah 24 karat dibeli lebih murah ketimbang logam mulia. Jadi, kamu wajib mengecek kadar karat perhiasan emas kamu.

Misalnya, perhiasan emas 24 karat lebih tinggi kadarnya dibanding yang 18 karat. Hanya saja, emas 23 karat cenderung lunak sehingga perlu dicampur logam lain agar meningkat kekerasannya dan tahan lama bentuknya.

4. Pastikan kondisi emas yang akan dibeli

Ilustrasi perhiasan emas (pexels.com/axecop)

Dilansir dari laman Finansialku, selain kadar karatnya, saat membeli perhiasan emas juga harus jeli melihat kondisi secara keseluruhan. Pastikan tidak ada cacat, goresan, atau cuilan. Periksa juga apakah perhiasan emas tersebut masih meninggalkan noda-noda hijau atau tidak. Noda hijau biasanya berasal dari bahan kimia yang belum dicuci bersih dan bisa menyebabkan alergi untuk sebagian orang.

Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan model perhiasaan yang trennya tidak akan berubah dalam beberapa tahun ke depan, supaya lebih memudahkan saat akan menjualnya. Pastikan juga perhiasan tersebut memiliki sertifikat dan bukti pembelian yang jelas, karena akan membuat harga jualnya tetap tinggi.

5. Hindari beli perhiasan berlapis emas

Ilustrasi perhiasan emas di salah satu toko emas (IDN Times/Saifullah)

Jangan membeli perhiasan berlapis emas untuk dijadikan investasi. Kenapa? Karena perhiasan ini bahan dasarnya bukan emas tetapi logam lain yang dilapis. Perhiasan berlapis emas umumnya hanya berkadar 10 karat.

Selain karena bahan dasarnya, perhiasan jenis ini harus dihindari karena daya tahan yanh buruk, tergantung pada tebal dan tipisnya lapisan emas di permukaan. Semakin sering digunakan, lapisan emasnya kemungkinan bisa hilang sehingga tidak cocok untuk dijadikan investasi.

Baca Juga: Ini Tips Investasi Cryptocurrency agar Tidak Rugi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya