TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

76 Tahun RI Merdeka, Angka Pengangguran Masih Tinggi  

Berikut ini fakta-fakta pengangguran di Indonesia

freepik.com/freepik

Jakarta, IDN Times - Tingkat pengangguran di Indonesia di usianya yang menginjaj 76 tahun pada 17 Agustus 2021 ini. Pada Mei 2021, Badan Pusat Statistik merilis angka pengangguran di Indonesia, di mana salah satu poinnya adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 6,26 persen.

Dengan demikian, dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 6 orang pengangguran.

"Pada Februari 2021,TPT mengalami peningkatan sebesar 1,32 persen poin dibandingkan Februari 2020, namun mengalami penurunan sebesar 0,81 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020," tulis laporan BPS.

Berikut ini adalah fakta-fakta tingkat pengangguran di Indonesia.

Baca Juga: Bahlil Berharap OSS Akan Mampu Menekan Angka Pengangguran

1. Kenaikan jumlah pengangguran terbilang tinggi

Ilustrasi pencari kerja. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Menurut Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara, angka TPT 6,26 persen terbilang masih cukup tinggi.

"Tinggi kalau sebelum pandemik 5 persen karena angkatan kerjanya besar ya 130 juta orang. Jadi naik 1,2 persen aja udah tinggi. Sebenarnya yang lebih spesifik lagi pengangguran usia muda (yang tinggi)," kata Bhima.

Hal ini terjadi karena masalah kesempatan kerja yang semakin berkurang karena pandemik COVID-19.

"Sekarang persaingan kerjanya lebih kuat. Selain global karena ada persaingan karena PHK dan mereka yamg dirumahkan. Ini prioritas utama dan jadi tantangan," katanya.

2. Dalam 10 tahun terakhir, pengangguran di Indonesia berkisar 5,9 persen

Ilustrasi buruh pabrik di Cikupa, Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

Meski begitu, apresiasi tetap harus diberikan kepada pemerintah yang mampu mengurangi tingkat pengangguran dalam 10 tahun terakhir lebih atau tepatnya sejak 2010. Berdasarkan catatan BPS, pada Februari 2010, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,41 persen yang kemudian berkurang di Agustus 2010 menjadi 7,14 persen.

Pada akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau 2014, BPS mencatat TPT Agustus 2014 sebesar 5,94 persen.

Pada era Presiden Joko Widodo, untuk pertama kali tingkat pengangguran berada di bawah 5 persen atau tepatnya 4,98 persen pada Februari 2019. Meski sempat naik kembali menjadi 5,23 persen pada Agustus 2019, tingkat pengangguran kembali turun menjadi 4,94 persen pada Februari 2020.

Lebih lanjut, pandemik COVID-19 yang menyerang global dan khususnya Indonesia membuat tingkat pengangguran meroket menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020. Jika dibagi secara rata-rata sejak Februari 2010 hingga Februari 2021, maka tingkat pengangguran di Indonesia berada pada kisaran 5,9 persen.

Baca Juga: COVID-19 Masih Ada, Pengangguran di Indonesia Capai 8,75 Juta Orang

3. Kelompok masyarakat yang paling banyak menganggur

Ilustrasi pegawai pabrik. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Pada laporan Februari 2021 tersebut, BPS kemudian mengelompokkan tingkat pengangguran berdasarkan jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan tertinggi dan umur. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Laki-laki lebih banyak yang menganggur dibandingkan perempuan dengan TPT sebesar 6,81 persen. Sementara perempuan 5,41 persen. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2020 dan mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020.

Masyarakat yang bekerja di kota lebih banyak menganggur sebesar 8 persen dibandingkan di daerah yang hanya 4,11 persen. BPS mencatat TPT perkotaan dan perdesaan naik masing masing sebesar 1,88 persen poin dan 0,62 persen poin. Namun jika dibandingkan Agustus 2020, TPT perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,98 persen poin dan 0,60 persen poin.

Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi yang paling banyak menganggur dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 11,45 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yaitu sebesar 3,13 persen.

Pengangguran paling banyak di Indonesia dirasakan oleh masyarakat dengan umur 15-24 tahun dengan TPT mencapai 18,03 persen. Sementara itu, TPT penduduk kelompok umur tua atau 60 tahun ke atas merupakan yang paling rendah yaitu sebesar 1,29 persen.

Baca Juga: Sektor Pangan Bisa Jadi Senjata Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya