TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Agen Biro Perjalanan Ngos-ngosan Bayar Gaji Pegawai di Tengah COVID-19

Sudah menggunakan dana talangan untuk bayar gaji

Sunset Labuan Bajo. IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Pengusaha biro perjalanan atau travel agent mengeluhkan sulitnya situasi di tengah pandemik virus corona ini. Masalah pembayaran gaji pegawai menjadi sebabnya.

Bagaimana tidak, menurut Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno hingga Maret 2020, terjadi penurunan penjualan dan pembatalan mencapai 94 persen.

"Kami sebisanya menghindari PHK, karena sekarang mau PHK pun gak akan sanggup bayar pesangon," kata Pauline kepada IDN Times, Jumat (10/4).

Baca Juga: Hotel Terdampak COVID-19 Paling Parah di Sektor Properti

1. Gunakan dana talangan bayar gaji pegawai

Ilustrasi uang. (IDN Times/Mela Hapsari)

Dengan tidak ada pemasukan serta pembatalan perjalanan, pengusaha biro perjalanan memilih untuk merumahkan karyawan mereka alias cuti tidak berbayar. Pegawai kontrak pun sudah tidak diperpanjang kontraknya.

"Travel agent anggota Astindo saat ini sudah menggunakan dana talangan dari bank untuk membayar gaji karyawan," kata Pauline.

2. Harapan bantuan untuk pekerja dari pemerintah

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Pauline berharap pemerintah bisa memberikan bantuan langsung tunai (BLT) seperti di Malaysia, di mana setiap pekerja mendpt BLT RM 1.200 atau setara Rp4.376.102. "Dengan begitu, meski pekerja dirumahkan, dapur mereka tetap ngebul," kata Pauline.

Selain itu, ia juga berharap benefit dari BPJS ketenagakerjaan, bisa dicairkan dulu untuk saat ini. "Untuk diperhitungkan di kemudian hari saat BPJS tersebut dicairkan saat pekerja sudah tidak kerja lagi.

Baca Juga: Butuh 7 Tahun, Wishnutama Optimistis Percepat Pemulihan Pariwisata

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya