TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak COVID-19, Travel Agent: Kami Tidak Ada Transaksi Sama Sekali

Hanya bisa bertahan hingga Juni

Komodo di Pulau Komodo. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Dampak virus corona benar-benar 'membunuh' pariwisata Indonesia. Dampak virus corona sudah terjadi sejak kasus itu pertama kali diumumkan di Wuhan, Tiongkok.

Namun setelah penyebarannya yang begitu luas, bahkan hingga Indonesia, kini usaha agen perjalanan atau travel agent memasuki tahap tidak memiliki transaksi sama sekali alias zero transaction.

"Fase berikutnya pada saat ada positif COVID-19 di indonesia, market domestik juga terdampak," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah kepada IDN Times, Jumat (10/4).

1. 98 persen travel agent merumahkan karyawannya

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan kondisi seperti itu, Budi menyatakan saat ini hampir 98 persen travel agent sudah merumahkan karyawannya. Dalam menyebut sudah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam sektor ini.

"Ada yang unpaid leave, ada yang hanya membayar gaji pokok dengan potongan-potongan terbatas," ujarnya.

Baca Juga: Agen Biro Perjalanan Ngos-ngosan Bayar Gaji Pegawai di Tengah COVID-19

2. Hanya kuat bayar gaji sampai Juni

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Budi mengkhawatirkan dampak virus corona yang belum kunjung usai. Bahkan ia mengatakan ada potensi pengusaha hanya kuat membayar gaji pegawai mereka sampai Juni 2020.

"Apalagi bukan depan masih ada kewajiban THR yang harus dibayar," ucapnya.

Baca Juga: Pariwisata Indonesia Baru Bisa Normal 7 Tahun Berselang dari COVID-19 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya