TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Devisa dari Sektor Pariwisata Bisa Hilang Rp150 T akibat COVID-19

Diperkirakan hilang separuh dari angka devisa tahun lalu

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Jakarta, IDN Times - Pariwisata Indonesia terancam kehilangan devisa atau penghasilan dari sektor pariwisata sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp150 triliun akibat pandemi virus corona jenis baru (COVID-19). Itu pun jika pandemi ini mulai mereda di pertengahan tahun.

"Perkiraan dengan asumsi Juni sudah recovery, itu mungkin potensi dari devisa saja itu kurang lebih bisa. Tahun lalu US$20 miliar dari pariwisata, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya atau lebih dari separuhnya kehilangan devisa dari pariwisata. Tergantung kapan ini berhenti," kata Wishnutama dalam keterangan persnya usai rapat terbatas, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Kabinet RI, Kamis (16/4).

Baca Juga: Butuh 7 Tahun, Wishnutama Optimistis Percepat Pemulihan Pariwisata

1. Berkurangnya wisatawan luar negeri ke Indonesia

IDN Times/Reynaldy Wiranata

Salah satu yang menyebabkan hilangnya penghasilan sektor pariwisata adalah karena penurunan wisatawan mancanegara (wisman). Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, menurut pria yang akrab disapa Tama ini, penurunan wisatawan bisa mencapai 11 juta orang dari yang awalnya ditargetkan 16 juta orang.

"Memang sektor pariwisata perlu rebound pascapandemi, tapi butuh staging, gak bisa langsung," katanya. Sebagai gambaran, satu orang wisman bisa menghabiskan US$1.200 untuk berwisata di Indonesia.

2. Masih bisa optimistis pulih tahun depan

Menparekraf Wishnutama (IDN Times/Shemi)

Meski begitu, Tama meyakini bahwa sektor pariwisata bisa bangkit kembali di tahun 2021 setelah masa pandemik virus corona berakhir. Menurutnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya pasca pandemik virus corona.

"Karena kita banyak belajar menghadapi tantangan ini, dan saya rasa ini sebuah spirit yang perlu kita kobarkan agar kita tetap optimis pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena kontribusi luar biasa," ucapnya.

Baca Juga: COVID-19 Paling Berdampak di Sektor Pariwisata, Ini Tiga Arahan Jokowi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya