TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekspor Buat UMKM Ribet, Ini 4 Strategi yang Bakal Digencarkan

Biar UMKM gampang ekspor

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (IDN Times/Teatrika Handoyo)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan saat ini banyak kendala ekspor bagi produk UMKM. Yang paling menjadi momok adalah diperlukannya banyak sertifikat produk yang yang diminta oleh negara tujuan ekspor.

"Misalnya pisang butuh 21 sertifikat untuk ekspor dan tiap 6 bulan harus diaudit. Itu jadi memberatkan UMKM," kata Teten dalam konferensi pers, Selasa (23/2/2021).

Ada 4 strategi yang akan dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) untuk membongkar masalah ekspor ini.

Baca Juga: Aturan Turunan Baru Omnibus Law Jamin UMKM Dapat Kemudahan Ini

1. UMKM harus mitra dengan eksportir

UMKM di Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Teten meminta agar UMKM yang mau ekspor produknya bekerja sama dengan eksportir, terlebih dengan mereka yang sudah punya sertifikasi yang diminta oleh negara tujuan ekspor tersebut.

"Jadi UMKM gak perlu urus lagi. Ini yang akan kita coba," katanya.

Baca Juga: Gojek Bocorkan 4 Fakta Menarik Seputar Tren UMKM Tahun 2020

2. Perlu agregator biar biaya ekspor murah

ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Masalah lain yang dihadapi UMKM untuk ekspor adalah besarnya biaya logistik. Terlebih produk yang disiapkan UMKM tidak banyak. Untuk itu Teten meminta agar ada agregator yang menjembatani antar UMKM dengan eksportir.

"UMKM kalau ekspor dengan jumlah yang kecil-kecil beban ada di biaya logistik. Jadi ongkos kirim atau logistik lebih mahal dari harga produk. Jadi tidak kompetitif. Ini harus dipecahkan. Butuh agregator sehingga pengiriman barang ke sana, tidak per orang tapi per kontainer," paparnya.

Ia pun mengaku sudah berbicara dengan gabungan pengusaha eksportir untuk aggregator ini. "Jadi di sana ditaruh barengan, satu kontainer bisa beberapa pengekspor (UMKM)," katanya menambahkan.

3. Siapkan lembaga penjamin pembiayaan

Dok Humas Pemprov

Ketiga adalah dengan menyiapkan dana penjamin untuk membantu pembiayaan UMKM. Caranya, kata Teten adalah dengan menggandeng lembaga penjamin pembiayaan.

"Ini untuk lebih fokus dan target produk UMKM mana yang perlu kita biayai ekspor. Gak cuma pengiriman tapi memanfaatkan residu gudang yang ada di luar negeri," ucapnya.

Baca Juga: Ini 3 Rekomendasi Pengembangan UMKM dari Menkop Teten

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya