Kenapa Mobil Listrik Belum Jadi Solusi Defisit Minyak dan Gas
Banyak gembar-gembor mobil listrik hemat energi, apa iya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Selama ini banyak gembar-gembor kalau mobil atau kendaraan listrik akan jadi solusi defisit minyak dan gas (migas). Bahkan banyak produsen otomotif berlomba-lomba berebut menciptakan kendaraan listrik yang diklaim hemat dan ramah energi.
Tapi, para ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) tidak setuju kalau kendaraan atau mobil listrik bisa maksimal dalam mengurangi defisit migas. Kenapa demikian?
Baca Juga: Insentif Pajak Mobil Listrik, Sri Mulyani: Masyarakat Diedukasi Dulu
1. Belum efektif karena harga jual kendaraan listrik mahal
Ekonom Indef, Ahmad Tauhid mengatakan kendaraan atau mobil listrik belum tentu akan efektif menjadi solusi defisit migas, lantaran harga jualnya yang masih mahal.
“Ketidakefektifan tentu saja harga vehicle yang ditawarkan masih terlampau mahal, seperti halnya produk Motor Gesit,” kata Tauhid dalam diskusi daring Indef, Minggu (28/7).
Baca Juga: Jonan: Ada Menteri yang Kontra dengan Kebijakan Mobil Listrik