KPPU Sebut Ada Potensi Persaingan Usaha Tidak Sehat di Bisnis PCR
KPPU mempersoalkan bundling dalam tes PCR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Ranamanggala menyebut ada potensi persaingan usaha tak sehat dalam bisnis PCR. KPPU melihat indikasi upaya memaksimalkan keuntungan secara tidak sehat, salah satunya melalui paket atau bundling tes PCR.
"Ketika ada bundling tarif PCR ketika tes PCR yang konsultasi dengan dokter itu biayanya bisa berbanding hampir dua kali lipat," kata Mulyawan dalam konferensi pers KPPU, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga: KPPU Endus Ada Kelompok Besar yang 'Bermain' di Bisnis PCR
Baca Juga: Polemik Tes PCR, Bahlil: Sudahlah Jangan Berepisode Terus!
1. Potensi bisnis PCR 6 jam
Mulyawan juga mengungkap potensi bisnis dan persaingan usaha tidak sehat di tes PCR lainnya berasal dari tes PCR dengan hasil yang keluar dalam waktu 6 jam atau kurang dari sehari.
"Nah itu sebenarnya menurut kami dengan adanya bundling-bundling seperti ini itu memunculkan persaingan usaha tak sehat karena sebenarnya esensi itu adalah untuk membuktikan apakah orang itu terkena COVID apakah perlu dilakukan karantina mandiri atau dirawat di RS," kata Mulyawan memaparkan.
Baca Juga: Ternyata Harga Tes PCR Bukan Rp90 Ribu, Ini Maksud Bio Farma