Polemik Tes PCR, Bahlil: Sudahlah Jangan Berepisode Terus!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meminta seluruh pihak tak lagi membahas polemik tes PCR.
"Untuk abang saya, senior saya, teman saya aktivis, sudahlah saya mengerti masalah PCR itu, sudahlah jangan terlalu berepisode terus, sudah selesai lah itu barang," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga: Alasan Luhut Cs Pilih Dirikan PT Baru buat Donasi Tes PCR
1. Bahlil sebut penanganan COVID-19 tidak mudah
Menurut Bahlil, penanganan pandemik COVID-19 bukanlah hal yang mudah dilakukan. Oleh sebab itu, dia meminta publik fokus terhadap penanganan COVID-19 demi masa depan yang lebih baik.
"Yang penting adalah bagaimana menatap masa depan lebih baik, karena mengendalikan COVID-19 ini gak gampang loh. Sangat gak gampang, butuh kerja keras," ujar dia.
2. Polemik tes PCR berawal dari isu keterlibatan Luhut Pandjaitan
Editor’s picks
Persoalan tes PCR menjadi sorotan publik dikarenakan adanya dugaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terlibat dalam bisnis PCR.
Meski begitu, Luhut sudah membantahnya, dan mengatakan keterlibatannya hanya untuk mempercepat penanganan COVID-19. Luhut menyatakan dirinya tak pernah meraup untung dari bisnis PCR, tepatnya layanan tes PCR dari GSI Lab.
Selain Luhut, Menteri BUMN, Erick Thohir juga terseret isu keterlibatan bisnis tes PCR.
Baca Juga: Dituding Ambil Untung Bisnis PCR, Luhut Siap Diaudit
3. Bahlil klaim pemerintah terus berupaya tangani COVID-19
Bahlil mengatakan selama ini pemerintah berupaya keras menangani pandemik COVID-19. Hasilnya, lonjakan COVID-19 pada awal kuartal III-2021 kemarin berhasil dikendalikan. Hal itu pun berhasil membuat ekonomi kuartal III-2021 tetap tumbuh positif. Dia pun menilai perekonomian kuartal IV-2021 bisa tumbuh lebih baik lagi.
"Di era pandemik COVID-19 yang puncaknya kemarin di kuartal III, kita mampu melalui dengan baik. Pertumbuhan ekonomi kita tetap di kisaran 3,5 persen. Peluang memperbaiki pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 sangat terbuka lebar. Di mana kasus pandemik COVID-19 kita sudah bisa mengendalikan. Selain itu, kepercayaan publik di dalam dan luar negeri semakin hari semakin membaik," tutur Bahlil.