TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendag: Pendapatan Bisnis Ritel Turun Rp12 Triliun 2 Bulan Terakhir

Tapi PMI membaik, menunjukkan ekonomi bangkit

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 4 Februari 2020. IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyebut terjadi penurunan pada sektor ritel akibat pandemik virus corona. Tidak tanggung-tanggung, selama dua bulan terakhir, pendapatan sektor ritel turun hingga Rp12 triliun.

"Penurunan cukup signifikan dua bulan terakhir sekitar Rp12 triliun. Pusat perbelanjaan yang tidak aktif di DKI ada 70. Sekitar Jabodetabek ada 326. Pendapatan tidak sama dengan sebelum COVID-19," kata Agus dalam webinar Ngobrol Seru IDN Times dengan tema 'New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemik COVID-19', Kamis (18/6).

Baca Juga: Nasib Stok Pakaian di Ritel yang Menumpuk akibat COVID-19 di Dunia

1. PMI merosot saat COVID-19 dan mulai terlihat naik

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Agus juga mengatakan Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia pada bulan Mei yang bergerak positif sebesar 28,6 persen. Hal ini menandakan kebangkitan ekonomi Indonesia di tengah COVID-19. Setelah pada Februari lalu masih sebesar 50 persen.

"April 27,6 persen dan Mei ada peningkatan di 28,6 persen. Ini kita harus waktunya untuk rebound," ujar Agus.

2. Nasib ritel yang hancur sejak awal tahun

Ilustrasi Mal Jakarta (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Diberitakan sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menyebut ritel pakaian di Indonesia sedang mengalami masa sulit sepanjang tahun 2020 ini. Tidak hanya karena terdampak virus corona, namun akibat banjir di awal tahun membuat nasib ritel pakaian hancur lebur.

"Ritel pakaian selama PSBB ketat, kita terdampak hampir 90 persen. Karena ritel sandang rata-rata tutup," kata Roy kepada IDN Times, Rabu (17/6).

Baca Juga: Hancur Lebur Nasib Ritel Pakaian di 2020 akibat Banjir dan COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya