Nasib Minyak Sawit di Tengah Pandemik Virus Corona
Produksi naik tapi konsumsi turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona turut mempengaruhi industri minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan Produksi CPO pada bulan April naik 12,6 persen dibanding produksi bulan Maret. Selain itu, jika dibandingkan Januari-April 2019, produksi CPO 2020 lebih rendah 12,2 persen.
"Di tengah pandemik COVID-19 yang telah berjalan lebih dari dua bulan, kegiatan operasional di perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit masih berjalan normal dengan mengikuti protokol pencegahan secara disiplin," tulis Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/6).
Baca Juga: Kabar Gembira buat Petani Sawit Sumsel, Pemerintah Stimulus Rp30 Juta
1. Konsumsi dalam negeri
Meski secara produksi meningkat, GAPKI mencatat konsumsi dalam negeri pada bulan April turun 6,6 persen jika dibanding bulan Maret 2020. Selain itu, GAPKI mencatat konsumsi pada dalam negeri meningkat 6,2 persen jika dibandingkan April tahun lalu.
Konsumsi dalam negeri pada bulan April dibandingkan Maret turun 98 ribu ton disebabkan turunnya konsumsi biodiesel sebanyak 113 ribu ton akibat turunnya mobilitas masyarakat. Sedangkan lebih tingginya konsumsi biodiesel Januari-April 2020 dari tahun lalu disebabkan oleh implementasi B30.
"PSBB diduga menyebabkan konsumsi untuk keperluan pangan naik hanya 4 ribu ton menjadi 725 ribu ton sedangkan konsumsi oleokimia naik 11 ribu ton menjadi 115 ribu ton yang karena meningkatnya pemakaian hand sanitizer dan sabun. Konsumsi oleokimia diperkirakan masih akan bertahan meskipun ada pelonggaran PSBB karena protocol covid-19 masih tetap diterapkan," kata Mukti.
Baca Juga: Jelang 'New Normal', Cangkang Sawit Kaltim Kembali Diekspor ke Jepang