TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perpanjangan PPKM Bikin Rupiah Tak Bertenaga di Akhir Pekan

Rupiah melemah 35 poin menjadi Rp14.035 per dolar AS

Ilustrasi rupiah dan pasar saham/IHSG (IDN Times/Shemi)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp14.035 per dolar AS pada Jumat (22/01/2021) sore.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan, salah satu penyebab melemahnya rupiah akibat perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021.

"Kemungkinan karena PPKM di perpanjang. Tapi sisi lain pelemahan tidak besar karena rencana stimulus besar di bawah pemerintahan Joe Biden yang mendorong minat besar pasar ke aset resiko," kata Ariston kepada IDN Times, Jumat (22/01/2021).

1. Tekanan karena kenaikan obligasi AS

Presiden terpilih AS Joe Biden memperkenalkan anggota utama tim sainsnya di markas transisinya di Wilmington, Delaware, AS, Sabtu (16/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Selain itu, pelemahan rupiah juga didorong karena naiknya suku bunga (yield) obligasi AS.

"Kenaikan suku bunga karena ekspetasi ekonomi AS dan tingkat inflasi AS di masa mendatang. Ini yield obligasi untuk tenor 10 dan 30 tahun," ujarnya.

Baca Juga: 5 Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Bantu Perkuat Nilai Tukar Rupiah 

Meski melemah, Ariston yakin rupiah akan segara mengalami penguatan Hal ini didasarkan pada rencana stimulus besar yang akan digelontorkan Joe Biden serta data neraca perdagangan Indonesia yang terus positif.

"Yang bagus neraca perdagangan mulai surplus, jadi current account surplus. Kalau surplus berlanjut bisa menopang penguatan rupiah," ujarnya.

2. Bisakah rupiah tembus di bawah Rp14 ribu per dolar AS?

Ilustrasi uang, rupiah, uang saku (IDN Times/Shemi)

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya