Punya Solusi Energi Pintar? Ikutan Hackathon Bisa Dapat Rp100 Juta
Yuk, bikin inovasi untuk kesehatan masyarakat dan sanitasi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Indonesia terkenal kaya akan sumber energi, bahkan kini pemerintah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 atau setara dengan 834 juta ton. Investasi energi terbarukan harus ditingkatkan secara masif guna mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca tersebut.
“Sektor emisi sendiri menyumbang sekitar 50 persen atau 314 juta ton, salah satu upaya (penurunannya) melalui pemanfaatan energi terbarukan,” kata Direktur Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Hariyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/9/2020).
Nah untuk mendukung New Energy Nexus Indonesia mengadakan hackathon pertama di Indonesia dengan tema energi pintar dan terbarukan. Pemenang hackathon akan meraih total hadiah sebesar Rp100 juta dan mendapatkan akses ke program Smart Energy Incubation and Acceleration yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan startup energi pintar dan terbarukan.
Seperti apa caranya? Simak yang berikut ini.
Baca Juga: Kurangi Emisi Gas, RI Targetkan 23 Persen Energi Terbarukan di 2030
1. Syarat dan kapan pendaftaran
Hackathon online ini terbuka bagi tiap individu maupun tim yang mempunyai solusi berbasis energi pintar dan terbarukan untuk menyelesaikan masalah di bidang kesehatan dan produktivitas masyarakat. Pendaftaran secara daring dibuka mulai Kamis, 24 September-10 Oktober 2020.
Kamu harus mengajukan proposal yang mendemonstrasikan solusi, inovasi, atau ide yang dapat memecahkan permasalahan secara relevan dengan salah satu challenge areas yang ada yakni kesehatan masyarakat dan sanitasi, serta produktivitas.
“Kami memiliki visi untuk mendorong terbentuknya perekonomian berbasis energi bersih dan terbarukan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Visi ini kami upayakan bisa terwujud melalui misi berupa dukungan kepada wirausaha dan start up untuk berinovasi dan melahirkan ide teknologi dalam memanfaatkan EBT untuk kesejahteraan Indonesia,” ujar Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam.
Editor’s picks
Baca Juga: Siapkah Indonesia Beralih dari Energi Fosil ke Energi Terbarukan?