RI Bisa Cuan US$15 Miliar per Tahun dari Perdagangan Karbon
Indonesia juga bisa dapat potensi besar lainnya dari karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perdagangan mengatakan Indonesia bisa mengantongi sampai 15 miliar dolar AS atau setara Rp216 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS) per tahunnya dari hasil investasi perdagangan karbon. Tenaga Ahli Kementerian Perdagangan, Barry Beagen menyampaikan, jika potensi alam Indonesia dikembangkan dan dikelola dengan baik, maka dapat menyumbang likuiditas karbon kredit terbesar di dunia dari sektor Forest and Other Land Uses (FOLU).
"Beberapa studi menyebutkan, jika Indonesia memanfaatkan ini semua, Indonesia dapat mencapai 10-15 miliar dolar AS returns of investment per tahun,” kata Barry dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga: Pajak Karbon Bikin Harga LPG dan BBM Naik, Siapa yang Dirugikan?
Baca Juga: Inggris Dorong Swasta Bantu Wujudkan Emisi Karbon Nol Bersih
1. Dua potensi Indonesia bangun pasar karbon
Barry juga mengatakan Indonesia punya potensi besar untuk membangun pasar karbon domestik dan global yang akan memberikan manfaat secara ekonomi maupun lingkungan hidup.
“Mengenai potensi ada dua hal yang perlu dilihat, satu dari sisi perdagangan dan satu dari sisi co-benefit, dan juga secara makro jangka panjang yakni bagaimana Indonesia memanfaatkan pasar karbon untuk memacu investasi di transisi energi," ujar Barry.
Baca Juga: 2030, Kementerian ESDM Targetkan 13 Juta Kendaraan Listrik Mengaspal