TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Ditutup Menguat 60 Poin, Kasus COVID dan BI Jadi Penyebabnya

Rupiah juga diprediksi menguat untuk perdagangan besok

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Rupiah ditutup menguat 60 poin atau minus 0,41 persen terhadap dolar AS ke level Rp14.482. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan ada dua penyebab menguatnya rupiah hari ini.

Pertama menurunnya kasus harian COVID-19 dan kedua, Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik.

Baca Juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 Persen

1. Penurunan kasus harian COVID-19

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Faktor pertama menguatnya rupiah adalah menurunnya kasus harian COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.

Misalnya pada Rabu, 21 Juli 2021, ada 33.772 kasus. Namun angka ini juga karena spesimen yang mengalami penurunan, yaitu hanya 153.330 spesimen. Sedangkan pada Selasa 20 Juli, terdapat 38.325 kasus baru dengan pemeriksaan sebanyak 179.275 spesimen.

"Penambahan kasus kemarin juga merupakan yang terendah sejak 6 Juli, dan sudah cukup jauh di bawah rekor penambahan 56.757 yang dicatat pada Kamis pekan lalu. Terus menurunya kasus COVID-19 memperbesar peluang dilonggarkannya PPKM Darurat atau yang saat ini disebut PPKM Level 3 dan 4, pada 26 Juli mendatang," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).

2. Revisi pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Faktor kedua penguatan rupiah adalah Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik. Gubernur BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi 3,5-4,3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1 persen.

"Titik tengah dari proyeksi baru itu, lanjut Perry, adalah 3,9 persen. Dan menurut Perry, masih ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi 2021 lebih tinggi dari titik tengah tersebut," papar Ibrahim.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Rupiah Diprediksi Menguat 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya