TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap Tandingi Vietnam, Batang Diklaim Kawasan Terbaik untuk Investasi

Investor bisa dapat harga tanah murah di sana

Menteri Investasi (IDN Times / Auriga Agustina)

Jakarta, IDN Times - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi pilihan terbaik bagi investor luar negeri berinvestasi di Indonesia. Batang akan 'disulap' menjadi kawasan dengan harga sewa tanah kompetitif dan kontrak jangka panjang. Meski demikian, Bahlil tidak menutup pintu, jika calon investor menginginkan lokasi lain di Indonesia.

"Ke depan kita fokus ke Batang. Silakan mereka pilih mana yang terbaik, Kendal, Brebes harus dihidupkan tapi itu kawasan industri yang dikelola swasta murni, harus beli," kata Bahlil dalam video keterangannya, Rabu (1/7/2020).

"Tapi kalau mau cari alternatif lain tidak beli, tapi sewa dengan harga kompetitif ya di Batang," katanya menambahkan.

Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan, Investor Asing Paling Dominan di Jawa Tengah

1. Batang tawarkan sejumlah kemudahan

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengunjungi Kawasan Industri Brebes, areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara IX Batang, serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. (Dok. BKPM)

Selain menjamin harganya bersaing dengan kontrak jangka panjang, Bahlil mengatakan ada beberapa kemudahan lain yang akan didapatkan investor ketika mereka memilih kawasan Batang. Lokasi Batang yang terletak di sisi utara Tol Trans Jawa sudah disiapkan Jasa Marga untuk dilalui jalur kereta api.

Batang juga akan disiapkan oleh PT KAI untuk menjadi dry port, sedangkan PLN menyiapkan jaringan listrik. Saat ini, PLTU Batang memiliki kapasitas 2x1.000 MW dan PLTS 50 MW dan exit tol dengan waktu tempuh 30 menit.

"Dia di tengah Jawa ke Jawa Timur ataupun ke Jakarta. Dan Batang dekat dengan Semarang. Ini kembali lagi ke investor. Saya yakin Batang adalah solusi terbaik untuk calon investor," ujarnya.

BUMN lain yang memfasilitasi Kawasan Industri Batang adalah, Perkebunan Nusantara dan PPTN 9 akan menyediakan lahan dan memproses konversi HGU ke HPL, PT PP bersama PT KIW akan merencanakan master development, Pelindo III akan mengelola pelabuhan dan Pertamina akan menyediakan jaringan gas dan bahan

2. Persaingan dengan Vietnam

(IDN Times/Mela Hapsari)

Salah satu permasalahan investasi di Indonesia adalah mahalnya tanah. Sementara, kata Bahlil, harga tanah di Vietnam jauh lebih murah, bahkan ada yang gratis. Sementara harga sewa tanah di Indonesia sekitar Rp3-4 juta.

"Salah satu yang buat kita kalah dengan Vietnam masalah tanah. Competitiveness kita tidak bersaing secara baik karena tanah. Di Vietnam, harga tanah 1-1,1 juta, bahkan ada yang gratis. Dikasih sewa dalam waktu jangka panjang," katanya.

Baca Juga: Erick Thohir: Pengembangan Kawasan Industri Brebes Dipindah ke Batang 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya