Sri Mulyani: Pemilu Menegangkan Picu Penerimaan Cukai Tembakau Naik
Banyak orang yang merokok saat pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ada penurunan penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) pada kuartal ketiga 2019. Padahal di semester satu atau kuartal satu dan dua pertumbuhannya cukup bagus. Sri Mulyani menyebut pertumbuhan penerimaan cukai tembakau pada semester satu disebabkan pemilu di mana banyak orang tegang dan akhirnya merokok.
"Ini ada dampak penurunan produksi rokok sesudah pemilu. Mungkin saat pemilu orang tegang merokok, setelahnya udah gak merokok lagi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (19/12).
Baca Juga: Pengusaha Rokok di Kudus Naikkan Cukai Lebih Awal
1. Penerimaan cukai tembakau di kuartal ketiga hampir nol
Sri Mulyani mengatakan cukai tembakau pada kuartal ketiga justru menurun drastis hingga hampir menyentuh angka nol. "Oktober November negatif, meski November agak sudah mendekati nol persen. Ini dampak dari penurunan produksi rokok sesudah pemilu," katanya.
Meski demikian, penerimaan cukai per 30 November 2019 adalah sebesar Rp139,46 triliun atau 84,26 persen dari targetnya. Bahkan hingga 5 Desember 2019 telah mencapai sebesar Rp143,66 triliun dan tumbuh 13,69 persen.
Pertumbuhan pada penerimaan cukai tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi bila dibandingkan komponen penerimaan yang lain.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tak Ada Penyederhanaan Cukai Rokok hingga 2020