TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terancam Bangkrut di AS, Pizza Hut Indonesia Justru Tumbuh  

NPC International terbelit utang Rp14 triliun

pizzahut.co.id/

Jakarta, IDN Times - Pemegang hak waralaba (franchisee) Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk, memastikan Pizza Hut di Indonesia tidak terpengaruh oleh kabar pailit Pizza Hut di Amerika Serikat.

NPC International, merupakan waralaba yang mengoperasikan Pizza Hut serta Wendy's, mengajukan restrukturisasi utang kepada kreditor secara bertahap. NPC International terbelit utang 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp14 triliun (kurs Rp14 ribu).

"Jadi (NPC) bukan headquarter atau franchisor Pizza Hut. Sedangkan Franchisor atau pemilik hak franchise Pizza Hut (Indonesia) adalah Yum Brands, Inc yang juga sekaligus pemilik brand Taco Bell & KTC. Yum sebagai pemilik brand Pizza Hut memang memiliki banyak franchisee di seluruh dunia yang berbeda kepemilikan dan performancenya," kata Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto kepada IDN Times, Jumat (3/7/2020).

1. Pizza Hut justru catatkan pertumbuhan

Ilustrasi perekonomian Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jeo mengakui memang secara umum bisnis Pizza Hut di AS sedang mengalami perlambatan pertumbuhan, tetapi di beberapa bagian dunia lainnya justru mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama di Asia dan Afrika.

"Termasuk (pertumbuhan) di Indonesia. Kondisi di AS belakangan juga diperparah dengan adanya wabah COVID-19 yang cukup masif dampaknya," katanya.

2. Mengakui ada penurunan saat PSBB

Suasana di pusat perbelanjaan Pasar Baru, Jakarta pada Selasa (14/4/2010). (IDN Times/Herka Yanis)

Jeo mengatakan bisnisnya sempat terganggu kebijakan pembatasan sosial berskala berskala besar (PSBB), sebab kebijakan tersebut berdampak pada penurunan dine in (makan di tempat) di sejumlah ritel. Jeo tidak mengungkap berapa besar penurunan omzet yang terjadi.

"Mulai bulan Juni ini sudah lebih dari 90 persen outlet kami dibuka dan menerima dine in lagi, jadi kami harapkan sales akan mulai normal kembali secara bertahap. Data Q1 (kuartal 1 2020) sudah kami publish ke bursa efek, tetapi belum bisa menginformasikan data penjualan setelah Q1," ujarnya.

Baca Juga: Duh, Pizza Hut dan Wendy's Terancam Bangkrut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya