TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Airlangga Hartanto: Ekonomi Stabil Tergantung Politik

Kaum muda berperan penting dalam transformasi ekonomi

Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto menegaskan, stabilnya ekonomi ini tidak terlepas dari kestabilan politik. Menurut dia, Indonesia telah melewati 20 tahun reformasi dengan penuh stabilitas. 

Oleh karena itu, Golkar bisa melihat penguatan pendapatan masyarakat, turunnya angka kemiskinan dan meningkatnya derap langkah investasi dan industri. "Partai Golkar selalu berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia 4.0 dengan menjaga kestabilan politik ini," ungkap Airlangga, dalam pidato Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke-54 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (21/10).

1. Perekonomian Indonesia akan digerakkan oleh empat pilar

Industri tekstil di Jawa Barat (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sejak Presiden Joko "Jokowi" Widodo meluncurkan Making Indonesia 4.0 pada bulan April lalu, lanjut Arilangga, Indonesia selalu masuk dalam pembicaraan terkait rencana untuk melakukan leapfrog terhadap ekonomi. Menurut dia, dalam 20 tahun yang akan datang penggerak ekonomi Indonesia akan datang melalui empat pilar, yaitu industri, teknologi, inovasi dan sumber daya manusia. 

"Keempat pilar ini akan membawa ekonomi Indonesia mengalami leapfrog dalam ekonomi, di mana Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 besar. Saya yakin, kita akan mencapai 5 besar ekonomi dunia dalam kurun waktu tersebut," ungkapnya.

2. Trilogi pembangunan ditransformasi agar lebih berdaya saing

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Airlangga melanjutkan, dulu dikenal istilah trilogi pembangunan, yaitu Stabilitas Nasional, Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan Pemerataan Pembangunan. Namun, di masa mendatang trilogi tersebut harus ditransformasi dengan industri berdaya saing, teknologi yang maju dan bermanfaat, serta SDM yang unggul. 

"Untuk mewujudkan hal tersebut kita butuh leadership yang melek teknologi dan tidak canggung untuk berinteraksi. Leadership-leadership yang tech savvy ini harus dibangun di semua level pemerintahan dan pada setiap pilar demokrasi," kata Airlangga. 
 

Baca Juga: 5 Alasan Pendidikan Kudu Berbenah Demi Revolusi Industri 4.0

Menurut Airlangga, keberadaan teknologi akan memperkuat transformasi masyarakat dan memperkuat perekonomian. Sebab, keterlibatan masyarakat akan makin terhubung dan mendorong pemerataan yang lebih tinggi. Hal itu bisa dilihat dari Presiden Jokowi yang selalu menekankan prinsip kerja, kerja, kerja yang bermakna harus efisien dan cermat dalam menjalankan kebijakan. 

"Bagi Partai Golkar, bangsa Indonesia harus melaju cepat dan merebut posisi terhormat dalam percaturan bangsa-bangsa. Untuk itu, tidak ada cara lain selain memperkokoh persatuan kita, seraya merebut kemajuan ilmu serta teknologi, khususnya yang tercakup dalam gugusan iptek yang melahirkan Revolusi Industri 4.0," ujarnya.

Baca Juga: Kontroversial, Inilah Maksud Analogi Ekonomi & Game of Thrones Jokowi

Baca Juga: Ujung Jalan Berliku Divestasi Saham Freeport 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya