TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aktivitas Ekonomi Sudah Bisa Jalan Sebelum Herd Immunity Tercapai

Menristek prediksi herd immunity tercapai Maret 2022

Pengunjung melintas di Pasar Baru, Jakarta, Senin (8/6/2020). Meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pusat perbelanjaan tersebut mulai dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan menjelang pelaksanaan normal baru. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan aktivitas ekonomi dapat dimulai sebelum herd imunity tercapai. Pihaknya memprediksi herd immunity dari COVID-19 tercapai pada Maret 2022.

Namun, pemulihan aktivitas ekonomi seperti semula sudah bisa dilakukan sebelumnya yaitu ketika COVID-19 terkendali atau kasus terus menurun Rt <1. Dalam kondisi ini, aktivitas ekonomi dan sosial dapat dimulai dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

“Yang menarik sebenarnya yang kita perjuangkan untuk diatasi adalah mengurangi atau memperlambat dan mengekang laju pertambahan kasus. Semua daerah berusaha memperlambat pertambahan kasus," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (8/2/2021).

Baca Juga: Menteri Luhut: Target Kita 70 Persen Herd Immunity

1. Penanganan COVID-19 menjadi kunci penting pemulihan ekonomi

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

World Economic Forum menyatakan swoosh-shaped akan menjadi pola pemulihan ekonomi global. Suharso mengatakan Indonesia diperkirakan akan mengikuti pola tersebut. Kuncinya, penanganan COVID-19 dilakukan dengan kerja cerdas dan program pemulihan ekonomi nasional dilakukan konsisten di pusat dan daerah.

"Penanganan COVID-19 menjadi kunci penting agar pemulihan ekonomi tidak membentuk huruf 'W', di mana kondisi ini terjadi jika adanya penyebaran virus kembali atau second round pandemic yang menyebabkan ekonomi kembali terkontraksi," jelasnya.

Baca Juga: GeNose Bakal Dipakai di Area Pariwisata untuk Pulihkan Ekonomi

2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -2,07 persen

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Pusat Statistik merilis realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 terkontraksi sebesar -2,07 persen, dengan pertumbuhan ekonomi Kuartal IV-2020 sebesar -2,19 persen (year on year). Realisasi tersebut sangat mendekati proyeksi Kementerian PPN/Bappenas yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi 2020 berada di angka -2,0 persen, sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2020 tentang Pemutakhiran RKP Tahun 2021.

Produk Domestik Bruto per kapita Indonesia pada 2020 menurun menjadi Rp56,94 juta dari sebelumnya Rp59,06 juta di 2019 atau turun dari 4.174 dolar AS per kapita menjadi 3.912 dolar AS per kapita. Status Indonesia dari Upper Middle Income yang tercermin dari Gross National Income (GNI) per kapita sebesar 4.047,6 dolar AS di 2019, diperkirakan akan turun menjadi Lower Middle Income dengan GNI per kapita sebesar 3.806,4 dolar AS di 2020. 

Baca Juga: Profesor Wiku: Penanganan COVID-19 dengan Herd Immunity Tidak Efektif

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya