TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara-cara OJK Genjot Jumlah Penabung 

Literasi keuangan baru mencapai 35 persen

Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan Silaturahmi Nasional Bank Wakaf Mikro 2019. (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times - Peningkatan akses keuangan masyarakat akan mendorong  jumlah tabungan dan investasi. Hal itu terefleksikan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan dari sektor jasa keuangan.

"Terlebih lagi bagi Indonesia yang tingkat inklusi keuangannya tergolong masih rendah dibandingkan negara tetangga," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam pembukaan Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di Jakarta, Selasa (10/12).

Baca Juga: Rupiah Melonjak Tinggi, OJK Lakukan Stress Test terhadap Perbankan

1. Literasi keuangan baru 35 persen

(Ilustrasi uang) IDN Times/Sukma Shakti

Wimboh menjelaskan, inklusi keuangan di Indonesia mencapai 75 persen. Sementara, literasi keuangan baru menyentuh angka 35 persen.

"Upaya perluasan akses keuangan masyarakat terus menjadi prioritas. Sebab, akses keuangan erat kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk untuk mendukung tersedianya sumber pembiayaan pembangunan ekonomi nasional," kata dia.

2. Masyarakat kelas menengah ke bawah jadi fokus percepatan akses keuangan

IDN Times/Mela Hapsari

Wimboh mengatakan, percepatan akses keuangan difokuskan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah. Bahkan, pihaknya sudah meminta mengharuskan pemberian buku tabungan elektronik untuk siswa SMP.

"Ini program kerja sama dengan pemda, kepala dinas, dan seluruh jasa keuangan," ungkapnya.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan untuk Payungi Industri Fintech

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya