TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekhawatiran Korsel yang 70 Persen Ekonominya Bergantung pada Industri

Korsel menganggaran US$10 miliar terkait COVID-19

Petugas perusahaan pembasmi kuman mensanitasi daerah perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan, pada 27 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji

Jakarta, IDN Times - Situasi krisis akibat COVID-19 mengancam banyak negara, termasuk Korea Selatan. Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi menyebut, negara gingseng tersebut sangat bergantung pada pendapatan dari industri tekstil, garmen, hingga otomotif.

"Pemerintah Korea Selatan sangat khawatir dengan situasi krisis mengingat 70 persen perekonomian negara ini dari perdagangan internasional," ujar Umar saat live streaming bersama IDN Times, Senin (27/4).

Baca Juga: 4 Rahasia Korsel Tangani Wabah COVID-19 dengan Cepat

Untuk menjaga stabilitas ekonomi, kata Umar, parlemen Korea Selatan baru-baru ini mengesahkan tambahkan anggaran US$10 milar. Hal itu untuk menanggulangi dampak COVID-19 ke perekonomian.

"Pemerintah juga menggelontorkan US$5 miliar untuk UKM," kata Umar.

1. Parlemen Korea Selatan mengesahkan anggaran US$10 miliar

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

2. Pemerintah juga menggelontorkan BLT bagi masyarakat

Seorang pengemudi diperiksa uji COVID-19 pada klinik 'drive-through' di Seoul, Korea Selatan, pada 3 Maret 2020. ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS

Selain itu, tambah Umar, pemerintah juga menganggarkan US$3 miliar untuk UKM ekspor. Kemudian, 14 juta rumah tangga mendapatkan bantuan langsung tunai sekitar US$800.

"Kalau melihat situasi saat ini, barang-barang tetap ada. Pasar rakyat mulai bergerak stabil. Walaupun demikian, imbauan social distancing tetap dilakukan," ungkapnya.

Baca Juga: Rahasia Korsel Sukses Lawan Virus Corona dan Bangkitkan Ekonomi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya