TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kementerian Investasi Bakal Fokus Urusi Banyak Proyek Mangkrak

Investor asing masuk daerah, tapi pengusaha tak terlibat

ilustrasi proyek (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Banyak pelaku usaha di daerah mengaku menghadapi berbagai kendala investasi. Hambatan itu terkait infrastruktur, tumpang tindih perizinan, pembebasan lahan, dan kebijakan sektoral. Akibatnya, tak sedikit proyek yang mangkrak.

“Kami akan bantu maksimal, namun pengusaha harus mampu mendorong perekonomian lokal dan regional. Pelaku usaha harus memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada pelaku usaha di mana proyek tersebut berada untuk bisa berkolaborasi,  berkembang dan sukses bersama,” ujar Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Imam Soejoedi dalam keterangan tertulis, Minggu (23/5/2021).

Baca Juga: Bahlil Jelaskan Beda BKPM dan Kementerian Investasi

1. Kementerian Investasi akan memfasilitasi penyelesaian proyek mangkrak

Dok. Istimewa / WIjaya Karya (WIKA)

Imam mengatakan Kementerian Investasi akan terus berkomitmen membantu investor menyelesaikan permasalahannya. Pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah saat implementasinya nanti.

Selain memfasilitasi penyelesaian berbagai proyek mangkrak, Kementerian Investasi juga berkomitmen dalam merealisasikan investasi pelaku usaha PMA dan PMDN yang dalam tahap minat investasi maupun yang telah mendapatkan perizinan.

"Hal lain yang juga menjadi prioritas Kementerian Investasi adalah mendorong percepatan usaha yang menghasilkan devisa dan penciptaan lapangan kerja, mempercepat kolaborasi antara pengusaha dengan UMKM," ujarnya.

Baca Juga: Tak Ada Dana, Proyek Skywalk Cihampelas Kembali Mangkrak hingga 2021

2. Banyak investor asing masuk daerah, tapi tidak melibatkan pengusaha lokal

ilustrasi/ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Imam mengatakan dulunya banyak investor asing masuk ke daerah. Namun, kurang memberikan kesempatan kepada pelaku usaha di daerah lokasi proyek.

“Dari mulai sektor engineering, konstruksi, sub kontraktor, supply chain, sampai dengan catering-nya diberikan kepada anak perusahaan atau pemegang saham nya dari negara tersebut. Jadi yang mendapatkan pekerjaan hanya perusahaan itu-itu saja,” tambah Imam.

Untuk itu, pemerintah mendorong kolaborasi investor dengan pengusaha dan UMKM lokal agar terjadi perputaran uang di daerah tersebut. Tentunya pengusaha daerah yang profesional dan memiliki kapasitas serta kapabilitas baik.

Baca Juga: Mangkrak 2 Tahun, Herman Deru Minta Audit Proyek Masjid Raya Sriwijaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya