Mundur dari KKP, Chalid Muhammad Kritik 4 Kebijakan Menteri Edhy
Edhy Prabowo diminta evaluasi kebijakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Chalid Muhammad menyoroti beberapa kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pascamundur dari jabatan Wakil Ketua Umum Bidang Konservasi dan Keberlanjutan KKP.
Chalid menjadi orang kedua yang mundur dari KKP di tengah polemik kebijakan yang dikeluarkan Menteri KKP Edhy Prabowo. Sebelumnya, Dirjen Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar juga lepas dari jabatannya.
Dalam surat yang diterima IDN Times, ada beberapa isu yang disorot oleh Chalid Muhammad usai tidak lagi berada di kementerian yaitu isu budidaya benih lobster, isu alat tangkap, isu pembuangan limbah tailing ke laut, dan isu rencana penambangan pasir laut.
Baca Juga: Lengser dari KKP saat Polemik, Zulficar Mochtar Hengkang atau Dicopot?
1. Edhy Prabowo diminta evaluasi kebijakan ekspor benih lobster
Dalam surat tersebut, Menteri KKP Edhy Prabowo disarankan untuk mengevaluasi kebijakan ekspor benih lobster. Sebab, pelaku usaha dinilai belum terlihat menyiapkan sarana dan prasarana budidaya secara sungguh-sungguh sebagaimana isi peraturan Menteri KKP.
"Kami sangat mengapresiasi komitmen dan kebijakan Pak Menteri untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam budidaya sumber daya kelautan dan perikanan. Kami yakin masa depan pangan kita berasal dari budidaya," ujar Chalid.
Menurut Chalid, saat ini mungkin tepat bila ada pengerahan alokasi sumber daya secara besar-besaran agar ketertinggalan Indonesia selama puluhan tahun dari negara lain dalam hal budidaya dapat terkejar.
Selain itu, kebijakan KKP terkait alat tangkap juga mendapat perhatian publik secara berbeda. Anggota KNTI di berbagai tempat telah puluhan tahun menentang penggunaan trawl atau cantrang. Kendati secara hukum trawl dilarang, namun praktiknya di beberapa tempat masih digunakan.
"Kami menyarankan ada pembahasan yang mendalam terkait alat tangkap ini agar semua pihak punya persepsi yang sama dan dapat meminimalkan potensi konflik antarnelayan di kemudian hari," katanya.
Editor’s picks
Baca Juga: Setelah Zulficar Mochtar, Chalid Muhammad Mundur dari KKP