Periode Kedua Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Perlu Didongkrak Hingga 7%
Sektor industri, pertanian, dan pariwisata perlu diperkuat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Agenda ekonomi masa pemerintahan Joko 'Jokowi' Widodo perlu diperkuat di beberapa sektor. Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan, secara makro sasaran pertumbuhan ekonomi selama 4,5 tahun kepemimpinan Jokowi tidak tercapai.
"Sasaran pertumbuhan ekonomi 7-8 persen tidak terwujud sehingga ekonomi Indonesia merangkak hanya pada tingkat 5 persen," kata Didik.
Baca Juga: Begini Asumsi Makro Ekonomi dalam RAPBN 2020
1. Pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk menarik anak muda ke pasar kerja
Didik mengatakan, angka tersebut memang relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju yang sudah maturity dan tidak bisa tumbuh lebih tinggi lagi. Namun, bagi Indonesia, pertumbuhan ekonomi tinggi sangat diperlukan untuk menarik golongan muda yang masuk pasar kerja, kelompok pengangguran dan setengah pengangguran yang ada.
"Ini adalah janji kampanye periode lalu dan secara resmi ada di dalam RPJMN. Hampir keseluruhan tidak terwujud. Dengan kritik kita, periode kedua tidak bolek lagi menjalankan kebijakan populis yang tidak targeted," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Banyak Visi Bidang Ekonomi di Periode Kedua, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Jokowi: Indonesia akan Jadi Negara dengan Perekonomian Terbesar Ke-4