TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rencana Erick Thohir Swastanisasi BUMN Bukan Barang Baru 

Kondisi BUMN di Indonesia menjadi pareto

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Pengamat BUMN UI Toto Pranoto menilai swastanisasi BUMN bukan hal baru. Isu tersebut juga pernah dilontarkan oleh mantan Menteri BUMN Rini Soemarno. Toto mengatakan swastanisasi BUMN berangkat dari keinginan divestasi atas beberapa BUMN yang tidak sehat secara finansial. Dari sisi kebutuhan publik, jasa BUMN tersebut juga bisa dilakukan oleh sektor lain, yakni swasta.

"Sehingga, dalam konteks ini fungsi BUMN sudah bisa ditakeover dunia usaha lain. Apalagi internalnya kondisi kesehatan finansial juga buruk," kata Toto dalam diskusi virtual, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Berpendapatan di Bawah Rp50 M Diswastakan Saja Lah!

1. Kondisi BUMN di Indonesia menjadi pareto

ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Menurut Toto, swastanisasi BUMN menjadi penting lantaran kondisi BUMN di Indonesia menjadi pareto. Apabila ada swastanisasi beberapa BUMN, lanjutnya, pemerintah dapat lebih fokus mengelola dan memonitor BUMN lainnya.

"Pareto itu ada 110 BUMN, tetapi top 20 menggenerate total 90 persen lebih pendapatan seluruh BUMN. Bahkan, asetnya top 20 sudah hampir 85 persen dari keseluruhan aset BUMN," ujarnya.

Baca Juga: Jumlah BUMN Makin Ramping, dari 142 Tersisa hanya 41

2. Swastanisasi BUMN harus dilakukan melalui prinsip tata kelola yang baik

Gedung BUMN. IDN Times/Indiana Malia

Toto mengatakan, swastanisasi BUMN harus dilakukan melalui prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Dengan demikian, dapat menghindari distorsi informasi atau apa pun yang menyebabkan proses divestasi mengalami masalah.

"Komunikasi eksekutif Kementerian BUMN dengan DPR lebih baik agar program bisa lebih cepa dilakukan. Kita ingin BUMN ke depan lebih sehat dan relatif lebih kompetitif," kata Toto.

Baca Juga: RI Diramal Masuk Top 5 Ekonomi Dunia, Investasi BUMN Jadi Kunci PEN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya