Riset UI: Fintech P2P Lending Dukung Inklusi Keuangan Millennial
Industri kreatif paling banyak memanfaatkan P2P lending
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kehadiran fintech lending berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan millennial, terutama kelompok usia 35 tahun. Pinjaman dari fintech lending menjangkau berbagai sektor produktif dalam perekonomian, mulai dari pertanian, manufaktur, dan jasa. Hal itu berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).
"Temuan ini menyiratkan peran dari fintech lending dalam mendukung sektor keuangan yang inklusif secara digital," ujar Wakil Kepala LD FEB UI, I Dewa Gede Karma Wisana, dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/7/2020).
Baca Juga: Ini Cara Biar Kamu Gak Tertipu Pinjam Uang di Fintech Abal-abal
1. Teknologi mampu mempercepat inklusi keuangan
Karma mengatakan, kontribusi yang semakin besar dari fintech lending menunjukkan teknologi mampu mempercepat inklusi keuangan. Sektor yang memiliki akses terbatas ke kredit, misalnya jenis bisnis layanan dan pertanian, kini dapat berpartisipasi dalam pinjaman digital peer-to-peer.
Riset yang dilakukan pada Desember 2019 itu merupakan riset dengan jenis studi kasus pertama, yang mengukur dampak sosial dan ekonomi fintech lending di Indonesia. Riset ini mengambil sampel dari Borrower dalam ekosistem Investree, sebuah perusahaan pionir fintech lending.
“Kami mengambil sampel dari ekosistem Investree karena pionir dari perusahaan fintech lending di Indonesia, dan telah mendapatkan izin dari OJK. Selain itu, Investree juga fokus pada pembiayaan untuk UKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga: Menristek Bambang Brodjonegoro Minta Fintech P2P Lending Dukung UMKM