TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

The Fed Pertahankan Kebijakan Moneter, Rupiah Melemah Jadi Rp14.600

Pelaku pasar masih mengamati tanda-tanda resesi AS

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah, yang ditransaksikan antar bank di Jakarta ditutup terkoreksi pada Kamis sore (30/7/2020). Bank sentral AS The Fed memberi sinyal akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.

Rupiah ditutup melemah 57 poin atau 0,4 persen menjadi Rp14.600 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.543 per dolar AS.

Baca Juga: Susul Singapura dan Korsel, 4 Negara Ini akan Resesi dalam Waktu Dekat

1. Kebijakan The Fed akan bertahan dalam waktu lama

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan The Fed yang mengindikasikan akan mempertahankan kebijakan ultra longgar dalam waktu yang cukup lama akibat pandemik COVID-19, dianggap wajar oleh pelaku pasar. The Fed telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0-0,25 persen pada Kamis dini hari.

"Artinya, kebijakan tersebut akan ditahan cukup lama mengingat perekonomian AS masih jauh dari kata bangkit. The Fed melihat perekonomian sudah mulai pulih, tetapi masih sangat jauh dari level sebelum virus corona menyerang dunia," ujar Ibrahim seperti dikutip dari ANTARA.

2. Pelaku pasar masih mengamati tanda-tanda resesi AS

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Ibrahim, pelaku pasar juga sedikit berhati-hari berinvestasi ke negara pasar berkembang menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) AS. Itu akan menunjukkan seberapa dalam resesi yang akan dialami oleh AS, sehingga berpengaruh terhadap fluktuasi mata uang di pasar.

Pasar pun terus mengamati pertengkaran politik antara partai Republik dan Partai Demokrat atas paket penyelamatan fiskal AS yang disodorkan oleh Pemerintah AS.

Baca Juga: Yes! Indonesia Punya Peluang Lolos dari Jurang Resesi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya