TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Agar Data BPS Menarik di Mata Millennials

Generasi millennial dikenal sebagai screen mover. Artinya?

IDN Times/Angelina Nibennia Zega

Jakarta, IDN Times - Data Badan Pusat Statistik (BPS) sarat dengan informasi penting mengenai perkembangan Indonesia, mulai dari jumlah penduduk, angka kemiskinan, inflasi, dan sebagainya. Namun, BPS punya pekerjaan rumah cukup menantang, yaitu bagaimana menyajikan data-data penting itu agar menarik di mata generasi millennial. 

Peneliti Institute for Developmenet of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menjelaskan beberapa karakteristik generasi millennial yang bisa dijadikan patokan BPS untuk bisa menyajikan data-data secara menarik. 

Baca Juga: Peran Millennials Cegah Penyalahgunaan Medsos dan Politik Gaduh

1. Generasi millennial dan tiga layar

Pixabay.com/natureaddict

Menurut Bhima, generasi millennial dikenal sebagai screen mover atau screen runner. Artinya, demikian dikutip dari situs Antara, mereka kerap berpindah-pindah saat membaca. 

"Sehingga bisa melompat hingga tiga screen (layar yang terbuka) dalam satu kesempatan," kata Bhima dalam Workshop Peningkatan Wawasan Statistik Kepada Media yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/11).

Baca Juga: Millennial, Lakukan 3 Hal Ini untuk Perangi Hoax

2. Jumlah generasi millennial Indonesia dan karakter membaca mereka

IDN Times/Irfan Fathurohman

Data BPS tahun 2018 mencatat, populasi generasi millennial adalah sekitar 90 juta orang. Kajian menyebut, kata Bhima, rata-rata fokus atensi atau perhatian dari generasi millennial hanya sekitar 12 detik.  Bahkan untuk generasi Z (pascamillennial), fokus bisa hanya sekitar 8 detik.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa pada saat ini banyak orang yang lebih suka membaca secara "skimming" atau secara cepat sehingga cenderung hanya membaca intisari atau bahkan hanya judulnya, dan bukan keseluruhan isinya.

Untuk itu, hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dapat menyajikan data yang menarik bagi kalangan millennial.

Baca Juga: Seberapa Bahagia Hidupmu? Cek dengan Indikator BPS Ini

3. Kuncinya: penyajian data yang catchy dan enak dibaca

Data mengenai ekspor dan impor yang dibuat BPS (www.bps.go.id)

Bhima menegaskan betapa pentingnya cara menyajikan data yang catchy karena millennial tidak suka data informasi yang overload. "Bagaimana menampilkan data itu lebih enak untuk dibaca," katanya.

Cara pandang seperti itu penting dilakukan pada saat ini, di mana terjadi banyaknya fenomena disorientasi dan hoax, di mana sebagian masyarakat hanya memperoleh data dari media sosial, misalnya, dan bukannya menggunakan sumber resmi atau yang berasal seperti dari data pemberitaan jurnalistik.

4. Nih masukan untuk BPS untuk menggaet pembaca millennials

Situs BPS

Bhima pun memberikan masukan agar tampilan laman resmi BPS semakin menarik. MIsalnya, ada tampilan "highlight" terkait infografis atau data utama yang penting dan menarik di halaman depan laman.

Selain itu, peneliti Indef juga mengungkapkan bahwa ada beberapa data yang perlu untuk terus dimutakhirkan secara berkala di laman resmi BPS, seperti data ekspor impor terakhir, data energi, hingga informasi seperti data pangan baru luas lahan sawah.

Bhima juga mengutarakan harapannya agar BPS ke depannya benar-benar menjadi sumber yang paling termutakhirkan dan terpercaya dalam menampilkan berbagai data yang terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak kepada masyarakat luas.

Sedangkan kepada para jurnalis, ia mengemukakan agar para perwarta jangan takut atau malu untuk melakukan pengecekan ulang kepada BPS, terkait berbagai data yang dilontarkan oleh para politisi.

Baca Juga: Ini 3 Program yang Ditawarkan Kubu Prabowo untuk Millennials

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya