Menkeu: Gejolak Ekonomi Global Diperkirakan Berdampak Hingga 2019
RAPBN 2019 didesain juga untuk antisipasi gejolak global
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gejolak perekonomian dunia diperkirakan masih akan berdampak negatif kepada negara-negara berkembang hingga 2019. Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan RAPBN 2019 disusun, salah satunya, untuk mengantisipasi terjadinya gejolak global yang masih bisa terjadi hingga tahun depan.
Baca Juga: Apa yang Perlu Kamu Tahu Soal Perang Dagang AS-Tiongkok
1. Lingkungan ekonomi global masih menantang
Sri Mulyani menjelaskan, postur RAPBN 2019 tidak hanya untuk menjaga momentum pembangunan. "Namun dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap gejolak global," kata Sri Mulyani saat menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan fraksi terhadap RAPBN 2019 dalam rapat paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (4/9), seperti dikutip dari Antara.
Sri Mulyani menjelaskan lingkungan ekonomi global yang masih menantang diperkirakan dapat memberikan dampak negatif terhadap negara-negara berkembang pada 2019.
Saat ini, kebijakan normalisasi moneter dan kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve atau kerap disebut The Fed (Bank Sentral AS), serta perang dagang dengan China telah berimbas negatif pada banyak negara, termasuk negara berkembang.
Beberapa negara yang memiliki fondasi ekonomi rentan serta mempunyai kebijakan ekonomi tidak konsisten dengan fundamental ekonomi, juga telah mengalami krisis seperti Venezuela, Argentina, hingga Turki.