TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Investor yang Bisa Diincar Pemilik Startup, Catat ya! 

Selain modal, bisa dapat mentoring dan pelatihan juga lho

Ilustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Untuk membangun sebuah perusahaan rintisan (startup) tentu bukanlah hal yang mudah. Seringkali kita terhalangi oleh dana yang tak sedikit nominalnya. Di saat itu lah, biasanya kita mulai mencari investor yang mau mendanai pembentukan perusahaan rintisan yang kita bangun.

Dalam dunia investasi startup, ada beberapa jenis investor yang bisa membantumu mendapatkan modal awal. Dengan suntikan modal tersebut, perusahaan startup mu bisa lebih cepat berkembang.

Jika kamu sedang membangun perusahaan rintisan dan membutuhkan investor, simak beberapa jenis investor di bawah ini, yang dikutip dari berbagai sumber!

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Seorang Angel Investor ala Aryo Ariotedjo

1. Angel investor

Ilustrasi Angel Investor (Freepik.com)

Angle investor adalah individu atau perusahaan dengan kekayaan berlimpah yang seringkali memberi atau meminjamkan dana kepada perusahaan rintisan (startup). Biasanya angel investor memberikan dananya kepada startup baru yang belum memiliki investor.

Kamu harus memiliki koneksi yang kuat agar bisa mendapatkan sumber dana dari angel investor. Carilah angel investor dengan pemahaman dan minat yang sama di industri yang kamu tekuni. Biasanya, angel Investor berasal dari kerabat dekat seperti keluarga, teman dekat, dan grup atau jaringan, serta referensi dari rekan yang dikenal dan dipercaya.

Baca Juga: 8 Tahap Pendanaan dalam Membangun Bisnis Startup

2. Inkubator dan akselerator

Ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Melansir dari Dosen Ekonomi, inkubator dan akselerator merupakan dua program yang ditujukan untuk mendukung pengembangan bisnis rintisan. Program ini terdiri dari rangkaian kegiatan seperti edukasi, pelatihan, mentoring, hingga bantuan pendanaan.

Meski begitu, inkubator dan akselerator memiliki perbedaan dari segi waktu pelaksanaan dan kriteria startup yang dapat bergabung. Inkubator biasanya dijalankan selama 6 bulan. Sementara, akselerator umumnya hanya berjalan selama 3 bulan.

Kemudian, startup yang dapat mengikuti program inkubator bisa berupa startup yang belum terbentuk atau baru hanya memiliki ide saja. Sedangkan, dalam program akselerator, hanya startup yang sudah terbentuk yang dapat bergabung dengan program ini. 

3. Bootstrap

Ilustrasi investor (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Investasi bootstrap merupakan jenis investasi yang sumber pendanaannya berasal dari dana pribadi si pendiri startup. Bootstrap umumnya diterapkan oleh sang pemilik di awal pendirian startup untuk membeli peralatan, menggunakan sumber daya, maupun merancang produk usaha yang akan dijalankan. 

4. Private equity

Ilustrasi investor kecil yang memperoleh keuntungan besar dari saham. Sumber: Pexels/Artem Podrez

Dikutip dari Investopedia, private equity atau perusahaan swasta merupakan perusahaan yang secara langsung memberikan dana kepada perusahaan rintisan. Investasi yang bersumber dari private equity umumnya bersifat jangka panjang karena perusahaan ikut terlibat langsung dalam proses penawaran umum atau penjualan ke perusahaan rintisan.

Investor akan menyediakan modal yang dapat digunakan untuk mendanai teknologi baru, melakukan akuisisi, memperluas modal kerja, dan mendukung serta memperkuat neraca.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya