TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkop dan BUMN Luncurkan Solar Subsidi untuk Nelayan Kecil

60 persen biaya produksi nelayan digunakan untuk BBM

Ilustrasi kapal nelayan. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Jakarta, IDN Times – Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM bersama dengan Kementerian BUMN meluncurkan program Solar untuk koperasi (Solusi) nelayan guna menyejahterakan nelayan kecil. Hal ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan BBM yang dirasakan nelayan.

Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki, menjelaskan bahwa sekitar 60 persen biaya produksi nelayan digunakan untuk bahan bakar.

“Ini merupakan B2B antara Pertamina dengan koperasi dan pembiayaannya dari BRI karena ini hanya sekitar Rp250 jutaan,” ujar Teten dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (23/9/2022).

Baca Juga: BPUM Belum Cair, Menkop Teten: Tunggu Persetujuan Kemenkeu

Baca Juga: Erick Resmi Luncurkan Program Solar untuk Nelayan di Cilacap

1. Jumlah SPBU untuk nelayan masih sangat sedikit

Nelayan di Kabupaten Tangerang terdampak wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Teten mengatakan, bahwa di Indonesia saat ini ada sekitar 11 ribu desa nelayan. Namun, jumlah SPBU yang tersedia hanya ada sekitar 388 SPBU.

“Jadi selama ini para nelayan kecil yang kami address membeli solar di atas harga SPBU antara Rp6-Rp10 ribu,”

Baca Juga: Pemerintah Jamin Nelayan di Cilacap Dapat Solar Subsidi Rp6.800

2. Pemberian bantuan berdasarkan nama dan alamat

Ilustrasi nelayan (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Teten melanjutkan, bahwa telah mengusulkan pengadaan pertashop mini di setiap desa dengan berbasis koperasi. Selain itu, pihaknya juga membangun sistem digital di koperasi menggunakan nama dan alamat nelayan calon penerima bantuan agar tepat sasaran.

“Kuota solar ada, pembiayaan ada, dan ada metodenya. Jadi ini mudah-mudahan akan lancar,” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya