TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembelian Kembali Saham: Pengertian, Tujuan, Metode, dan Keuntungan

Dapat dilakukan dengan 3 cara

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Pembelian kembali saham dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengurangi jumlah saham yang beredar, yang kemudian dapat meningkatkan permintaan untuk saham dan kenaikan harga. Istilah pembelian kembali saham oleh perusahaan dikenal sebagai buyback.

Pembelian saham kembali ini, dilakukan karena perusahaan memiliki berbagai alasan, bisa saja untuk meningkatkan keuntungan. Bagi kamu yang baru mendengar istilah buyback, mari simak ulasan berikut ini.

1. Pengertian pembelian kembali saham

Pexels.com/Rawpixel.com

Melansir Forbes, pembelian kembali saham atau stock buyback adalah ketika perusahaan publik menggunakan uang tunai untuk membeli saham dari sahamnya sendiri di pasar terbuka.

Perusahaan dapat melakukan stock buyback untuk mengembalikan uang kepada pemegang saham yang tidak perlu mendanai operasi dan investasi lainnya. Pembelian kembali saham sendiri tidak menargetkan kelompok pemegang tertentu yang artinya terbuka untuk siapa saja.

Sementara waktu berlangsungnya pembelian kembali saham, bergantung dengan jumlah saham yang dapat dibeli, yaitu besarnya program. Program ini dapat diperpanjang hingga satu tahun atau lebih untuk mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar dan menyesuaikan dengan regulasi yang ada.

Baca Juga: Disetujui, Buyback Saham BBRI Dilakukan Sampai Agustus 2023

2. Tujuan perusahaan melakukan pembelian kembali saham

ilustrasi rapat (pexels.com/edmond-dantes)

Selain untuk memperoleh keuntungan semata, stock buyback dipilih oleh perusahaan karena tujuan lainnya, seperti:

1. Sebagai antisipasi terjadinya penurunan harga

Biasanya, keputusan stock buyback diambil ketika permintaan dinilai lebih rendah dibanding jumlah saham yang beredar yang membuat perusahaan perlu menurunkan harga saham serendah mungkin. Untuk mencegah hal tersebut, perusahaan melakukan stock buyback agar saham yang beredar di pasar reguler dapat berkurang.

2. Menyiapkan cadangan modal

Nantinya, dari stock buyback akan menghasilkan treasury stock atau cadangan modal perusahaan. Saat harga saham sedang tinggi, saham yang dimiliki nantinya akan dijual kembali sehingga dapat meraup keuntungan.

3. Meningkatkan rasio keuangan

Sengan mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar akan memberikan dampak positif pada berbagai rasio yang dilacak secara ketat oleh pasar. Rasio yang terdampak perubahan seperti ROA, ROE, dan EPS.

3. Metode pembelian kembali saham

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam membeli sahamnya kembali, yaitu:

1. Tender offer
Melalui metode tender offer ini, perusahaan akan mengumumkan kepada para pemegang saham bahwa mereka akan membeli kembali beberapa lembar saham dengan harga dan periode yang sudah ditetapkan. Pembelian kembali saham yang dilakukan oleh perusahaan tersebut merupakan metode yang dapat menaikkan kembali harga saham di pasar modal.

2. Open market repurchase
Metode ini merupakan cara yang tidak mengikat sebuah perusahaan untuk benar-benar membeli kembali sahamnya dengan jumlah yang sama banyak saat dijual sebelumnya. Jumlah saham yang dibeli oleh perusahaan kembali relatif lebih kecil, dan dilakukan melalui pialang dengan pembayaran komisi pada tingkat normal dan pembelian pada harga pasar.

3. Dutch auction
Metode ini dilakukan dengan cara menyebutkan range harga saham yang ditawarkan oleh perusahaan. Di mana para investor akan memilih satu harga yang mereka sepakati untuk menjual saham yang dimiliki kepada perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Saham dan Contohnya, Investor Pemula Merapat!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya