TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemeliharaan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Kegiatannya

Untuk memperpanjang umur aset dan menekan pengeluaran

Ilustrasi Perbaikan Bagian Ban Mobil (pexels.com/cottonbro)

Membeli alat produksi baru setiap ada alat yang rusak tentu akan memberatkan pengeluaran perusahaan. Untuk memperpanjang umur pakai alat produksi, maka perusahaan atau owner bisnis perlu melakukan perawatan atau pemeliharaan.

Adanya pemeliharaan alat produksi tidak hanya akan membantu menekan pengeluaran, tapi juga menjaga aktivitas dalam bisnis tetap lacar. Nah, untuk memahami konsep pemeliharaan dalam bisnis, simak artikel ini sampai habis, ya.

Baca Juga: Dua Sisi Manufaktur: Kunci Pertumbuhan dan Biang Kerok Perubahan Iklim

1. Pengertian pemeliharaan

Ilustrasi perbaikan mobil (Lifepal.co.id)

Pemeliharaan atau maintenance merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga suatu aset dan memperbaikinya supaya selalu dalam kondisi siap pakai untuk melakukan produktivitas secara efektif dan juga efisien sesuai dengan standar.

Pemeliharaan tentu membutuhkan sejumlah biaya yang mana bisa dicatat dalam perkiraan beban perawatan. Hal itu karena pemeliharaan ini bersifat perawatan dan pengeluaran tersebut tidak dapat menaikkan nilai aktiva tetap secara langsung.

2. Tujuan dan fungsi pemeliharaan

Petugas lapangan Pertamina sedang melaksanakan kegiatan operasional perusahaan (IDN Times/Pertamina)

Di sisi lain, adapun fungsi pemeliharaan alat produksi menurut Agus Ayhari (2002) dalam buku Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 1, adalah agar usia ekonomis dari mesin dan peralatan bisa lebih panjang. Sehingga dapat dipakai untuk kegiatan produksi, serta mengusahakan supaya mesin atau peralatan untuk pelaksanaan proses produksi selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai.

Menurut Daryus (2008) dalam buku Manajemen Operasional (Produksi dan Operasi), tujuan utama dilakukannya pemeliharaan adalah untuk

  • memperpanjang fungsi aset;
  • menjamin ketersediaan optimum dari peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat mendukung perolehan laba investasi secara maksimum;
  • menjamin kesiapan operasional dari semua peralatan yang dibutuhkan jika mengalami keadaan darurat kapan saja;
  • menjamin keselamatan dari pegawai yang mengoperasikan alat-alat produksi.

Sementara menurut Assauri (2004) masih mengutip dari buku yang sama, mendefinisikan tujuan pemeliharaan secara lebih luas, di antaranya

  • menunjang kemampuan produksi untuk memenuhi kebutuhan sesuai yang direncanakan sebelumnya;
  • menjaga kualitas pada tingkatan yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk, juga agar kegiatan produksi tidak terganggu;
  • pemeliharaan yang efektif dan efisien akan membantu pengurangan pemakaian dan penyimpangan seminim mungkin;
  • menghindari kegiatan pemeliharaan yang diproyeksikan dapat membahayakan keselamatan pekerja.

Baca Juga: Faktor-Faktor Produksi dalam Ilmu Ekonomi, Wajib Tahu!

3. Manfaat pemeliharaan

ilustrasi produksi produk Apple (homelandnewsng.com)

Agus Ayhari (2002) juga menyatakan beberapa manfaat yang akan diperoleh perusahaan jika rajin mengadakan pemeliharaan secara berkala, yaitu

  • mesin dan peralatan akan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang;
  • pelaksanaan dalam proses produksi di perusahaan akan berjalan dengan lancar;
  • mampu menghindarkan diri atau bisa menekan sekecil mungki adanya kerusakan-kerusakan berat dari peralatan produksi selama proses produksi itu berjalan;
  • peralatan produksi akan berjalan dengan stabil dan baik yang nantinya akan mempengaruhi proses dan kualitas juga;
  • jika peralatan produksi berjalan baik, tentu penyerapan bahan baku juga akan berjalan normal;
  • pembebanan peralatan produksi menjadi semakin baik dengan adanya pemeliharaan atau perawatan.

4. Jenis-jenis pemeliharaan

Tim PDKB melakukan pemeliharaan jaringan dengan metode berjarak. (Dok. PLN UID Lampung).

Adapun beberapa jenis pemeliharaan antara lain:

1. Preventive maintenance

Yaitu pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap. Dengan kata lain, pemeliharaan dengan kriteria tertentu pada berbagai tahapan proses produksi.

Pemeliharaan jenis ini bertujuan supaya produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik itu dari mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya.

2. Scheduled maintenance

Yaitu pemeliharaan untuk mencegah kerusakaan yang dikerjakan secara periodik dalam jangka waktu tertentu.

3. Predictive maintenance

Yaitu pemeliharan yang pelaksanaannya didasarkan pada keadaan aset kepemilikan. Selain itu, pemeliharaan jenis ini sering disebut juga sebagai perawatan yang disesuaikan.

4. Emergency maintenance

Yaitu pemeliharaan aset yang memerplukan penanggulangan, sifatnya darurat agar tidak menyebabkan dampak yang lebih parah.

5. Breakdown maintenance

Perbaikan saat aset mengalami kegagalan fungsi dan menuntut adanya perbaikan darurat. Hal ini seringkali berdasarkan prioritas.

6. Corrective maintenance

Yaitu pemeliharaan yang dilakukan oleh karena adanya hasil suatu produk di mana produknya merupakan barang setengah jadi atau barang jadi yang tidak sesuai dengan rencana.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya