Ketua KPCPEN: Anggaran Kesehatan 2021 Naik 300 Persen
Airlangga jabarkan anggaran PEN 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah menambah anggaran PEN 2021.Hal ini, kata Airlangga, adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk penanganan ekonomi dalam rupa kebijakan anggaran.
"Sehingga program pemulihan ekonomi ini kita menaikkan anggarannya mendekati 700 Triliun, jadi kalau tahun lalu realisasi 579 triliun, saat sekarang pemerintah menaikkan," ujar dia dalam program Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Tahun 2021 yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Selasa (9/3/2021).
Airlangga mengatakan bahwa rumus PEN 2021 masih sama dengan tahun lalu, yakni dengan lima kebijakan, mulai dari perlindungan sosial, kesehatan, dukungan UMKM dan program-program prioritas serta insentif usaha. Sedangkan dari sektor kesehatan, Airlangga mengatakan ada kenaikan anggaran 300 persen untuk sektor kesehatan.
"Dari sektor kesehatan anggaran kesehatan itu dibandingkan tahun lalu yang di PEN itu naik 300 persen, terkait testing, tracung, therapeutic, vaksin, itu sudah dimasukkan," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Laju COVID-19, Anggaran Kesehatan Naik Jadi Rp254 Triliun
1. Anggaran untuk kesehatan tahun ini mencapai Rp176,30 triliun
Dari data yang ditampilkan Airlangga, total anggaran kesehatan tahun 2021 mencapai Rp176,30 triliun. Angka itu naik hampir 3 kali lipat dari tahun 2020 yang hanya sebesar Rp63,51 triliun.
Total anggaran untuk dianostic testing dan tracing adalah sebesar Rp9,91 triliun, therapeutic atau biaya perawatan Rp61,94 triliun, program vaksinasi Rp18,61 triliun, intensif pajak kesehatan Rp18,61 triliun, dan penangannya lainnya berjumlah Rp27,67 triliun.
Baca Juga: Anggaran Kesehatan 2021 Dipangkas, Ekonom: Gimana Mau Vaksin Gratis?
Baca Juga: Rencana Anggaran Kesehatan Tahun Depan Rp169,7 Triliun