Harga Barang-Barang Naik, Pemerintah Serukan Kurangi Impor
Pemerintah ajak masyarakat melakukan produksi dalam negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono, menyerukan untuk mengurangi impor. Hal itu dia sampaikan setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan adanya kenaikan harga sejumlah barang pokok.
“Apa yang disampaikan Bapak Presiden mengandung satu pesan kunci, yakni kita harus berani berubah dan berani mengubah,” ujar Edy dalam keterangannya, Minggu (6/3/2022).
Baca Juga: Jokowi Izinkan Perusahaan Swasta Impor Daging
Baca Juga: Tekan Harga Daging Sapi, Pemerintah Lirik Pengimpor Selain Australia
1. Pandemik COVID-19 membuat ekonomi global terpengaruh
Edy menjelaskan, kenaikan harga barang salah satunya akibat pandemik COVID-19. Selain itu, kata dia, konflik antara Rusia dan Ukraina juga turut mempengaruhi sejumlah komoditas.
Edy mencontohkan harga yang saat ini sedang naik yakni LPG, kedelai, hingga gandum. Menurutnya, dalam jangka pendek pemerintah tidak mempunyai pilihan selain mempertahankan harga tetap stabil.
“Pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp11 ribu per kilogram, sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kilogram dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.