TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Harap Presiden Penggantinya Tak Ekspor Bahan Mentah

Presiden Jokowi meminta untuk tidak ekspor bahan mentah

Presiden Jokowi memberi sambutan di acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berulang kali meminta jajarannya untuk tidak mengekspor bahan mentah. Hal itu dilakukan agar nilai jualnya bisa tinggi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta Presiden Indonesia penggantinya juga tidak melakukan ekspor bahan mentah.

"Asal konsistensi, ini terus kita jaga. Siapapun nanti pemimpin, presiden konsitensi itu harus kita jaga dan terus kita tingkatkan, jangan kembali lagi ke ekspor mentah lagi. Hati-hati, kita semua harus mengingatkan," ujar Jokowi dalam acara Pembukaan Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Naik 2,2 Persen Imbas Perang

Baca Juga: RI Digugat Uni Eropa soal Nikel, Jokowi: Kita Harapkan Menang!

1. Pantang mundur meski digugat

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi menegaskan, Indonesia harus pantang mundur meski digugat dunia internasional. Saat ini, Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO), karena melarang ekspor bahan mentah nikel.

"Kalau digugat dan kita mundur lagi, kapan lagi kita bisa menikmati komoditas-komoditas dan kekayaan yang dimiliki oleh kita," kata dia.

2. Jokowi harap Indonesia pada 2030 masuk 7 besar negara dengan GDP tinggi

Jokowi beri sambutan di Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada Rabu (28/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Menurutnya, melarang ekspor barang mentah salah satu cara untuk meningkatkan gross domestic product (GDP) Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, GDP Indonesia pada 2030 mampu berada di tujuh besar negara maju.

"Saya yakin sekarang anak-anak muda kita, SDM-SDM kita, saya merasa sudah siap dalam pengambilalihan ini. Ini akan terus kita lakukan, sehingga target dari yang sudah kita itung nanti di tahun 2030-an, Indonesia akan masuk nomor 7 GDP yang paling besar dunia. Dan pada saat Indonesia emas itungan kita sudah masuk ke 4 besar atau 5 besar ekonomi dunia," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya